:
Oleh Wawan Budiyanto, Selasa, 27 Februari 2018 | 06:48 WIB - Redaktur: Juli - 385
Jakarta, InfoPublik - Wilayah Pulau Buru diguncang gempabumi tektonik sekitar pukul 20.34 WIB, Senin (26/2). Hasil update analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa gempabumi berkekuatan M 6,1 terjadi dengan episenter terletak pada koordinat 2,70 LS dan 126,79 BT tepatnya di laut pada jarak 70 km arah TimurLaut Pulau Buru, Provinsi Maluku pada kedalaman 45 km.
"Dampak gempabumi yang digambarkan oleh Peta tingkat guncangan (shakemap) dan laporan masyarakat menunjukkan bahwa gempabumi ini dirasakan di Namlea dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III-IV MMI), di Kairatu I-II SIG-BMKG (II-III MMI). Hingga saat ini belum ada laporan adanya kerusakan," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG M Riyadi dalam keterangannya yang di terima Infopublik, Senin (26/2).
Dijelaskannya, jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Subduksi Seram. Hal ini sesuai dengan hasil analisis mekanisme sumber yang berupa sesar naik (thrust fault).
Hingga pukul 20.50 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 1 kali aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan kekuatan M 3,7. Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang.