:
Oleh Wawan Budiyanto, Senin, 26 Februari 2018 | 15:35 WIB - Redaktur: Juli - 648
Jakarta, InfoPublik - Posko Badan Nasional penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) terkait dampak gempa 7,6 SR yang terjadi di Papua.
Pusat gempa 7,6 SR berada di wilayah Papua New Guines (PNG) sedangkan beberapa wilayah di Papua Indonesia merasakan guncangan gempa.
“Berdasarkan laporan tidak ada kerusakan dan dampak gempa di Kabupaten Tanah Merah, Merauke dan Oksibil. Berdasarkan peta gempa dirasakan di tiga wilayah tersebut hanya merasakan gempa IV MMI (agak lemah) sehingga tidak merusak bangunan. Apalagi di 3 daerah tersebut sebagian besar rumah dari kayu dan atap seng sehingga mampu meredam gempa. Gempa dengan intensitas VII MMI (kuat) dirasakan di wilayah PNG,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya yang diterima Infopublik, Senin (26/2).
Sedangkan di Kabupaten Bovendigueol, dilaporkan ada kerusakan bangunan. Laporan dari BPBD Papua, bahwa situasi dan kondisi Kota Bovendiguel pasca gempa bumi dengan kekuatan 7,6 SR yang terjadi subuh dini hari, 26 Februari 2018 pukul 02:44,45 WIT atau pukul 00:44,45 WIB, untuk Kota Tanah Merah aman. Hanya terjadi kepanikan warga akibat gempa yang terjadi.
“Sampai saat ini belum ada laporan korban dan kerusakan di lapangan. Aparat dari Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Kab. Bovendiguel sementara melakukan pendataan di distrik distrik terdekat,” ujarnya.
Pihaknya mengalami kesulitan mendapatkan informasi sesuai prosedural berjenjang karena sampai saat ini Kabupaten Bovendiguel belum membentuk BPBD.
"Oleh sebab itu kami berusaha hubungi Dinkes dan Dinsos yang ada di lapangan. Terdapat kerusakan bangunan 1 masjid, 1 pos TNI, Gedung SD, kantor distrik, 1 rumah warga rusak di wilayah distrik perbatasan Mindiptanah, Kombut, Arimop. Korban jiwa belum ada laporan. Kondisi medan yang jauh, aksesibilitas terbatas dan jaringan komunikasi yang susah menghambat pendataan," jelasnya.