- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Jumat, 11 Oktober 2024 | 11:22 WIB
: Foto: dok BNPB/ Infopublik
Jakarta, InfoPublik - Kualitas udara wilayah Jakarta dan sekitarnya yang memburuk menjadi perhatian pemerintah pusat. Tak hanya berdampak pada kesehatan, polusi udara dapat memberikan citra kurang baik saat Indonesia menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada 5 – 7 November 2023.
Untuk mengurangi polusi udara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC). Dua pesawat fixed-wing dikerahkan untuk melakukan evaporasi buatan dengan teknik baru di langit Jakarta. Teknik yang digunakan disebut dengan teknik water-spray.
Sebanyak dua pesawat dioperasikan untuk menciptakan evaporasi sehingga diharapkan bisa "membilas" polusi udara.
Selain mengurangi polusi udara di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), operasi TMC teknik baru ini bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan KTT ASEAN.
Selama KTT ASEAN berlangsung, total 18 sorti penerbangan dilakukan oleh dua pesawat tersebut dengan jumlah water-spray sebanyak 22.500 liter di langit Jakarta.
Modifikasi cuaca dengan water mist melalui alat penyemprot air yang dilakukan ini memberikan dampak yang cukup signifikan dimana terjadi penurunan nilai polutan PM 2.5 beberapa titik yang telah dilakukan operasi.
Keberhasilan menurunkan polutan pada saat berlangsungnya KTT ASEAN ini mendorong BNPB untuk terus melanjutkan kegiatan tersebut meskipun acara di tingkat Asia Tenggara ini telah berakhir 7 September lalu.
“BNPB akan memperpanjang kegiatan modifikasi cuaca water mist di Jakarta dan sekitarnya dengan dua pesawat sampai dengan tanggal 13 September 2023,” ujar Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan dalam keterangan yang diterima InfoPublik, Sabtu (9/9/2023).
Mayjen Fajar menyatakan bahwa permintaan dukungan BNPB untuk melakukan TMC tersebut berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Lanjutan Penanganan Lanjutan Penanganan Polusi Udara di wilayah Jabodetabek yang dipimpin oleh Menko Marvest pada 2 September 2023.
Selanjutnya BNPB melalui Deputi Bidang Penanganan Darurat mengerahkan dua unit pesawat dengan kapasitas penyemprotan 1.000- 1.500 liter per sorti. Keberhasilan operasi TMC ini dilakukan atas kerja sama berbagai pihak, BNPB, TNI AU, BRIN dan BMKG.