- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Minggu, 17 November 2024 | 06:08 WIB
: Layanan Kereta Cepat Whoosh. Foto : KCIC
Oleh Dian Thenniarti, Jumat, 18 Oktober 2024 | 14:29 WIB - Redaktur: Untung S - 363
Jakarta, InfoPublik – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berharap infrastruktur kereta cepat Whoosh dapat terus berkembang dan menjangkau wilayah yang lebih luas di Indonesia.
"Kami berharap proyek Whoosh tidak berhenti di Bandung. Kami ingin pengembangan ini terus berlanjut hingga menjangkau lebih banyak daerah, dengan target berikutnya mencapai Surabaya," ungkap Menhub, seperti dikutip InfoPublik, Jumat (18/10/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Menhub juga menyampaikan selamat atas perayaan ulang tahun ke-9 PT KCIC serta 1 tahun operasional kereta cepat Whoosh. Menhub memberikan apresiasi atas kerja sama yang solid antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) dengan PT KCIC dalam merealisasikan salah satu Proyek Strategis Nasional, yaitu kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh.
"Keberhasilan ini diraih berkat kolaborasi erat antara pemerintah, melalui DJKA dan PT KCIC. Antusiasme masyarakat terhadap Whoosh sangat tinggi, terbukti dengan lebih dari 5,3 juta penumpang yang telah menggunakan layanan ini dalam tahun pertama operasionalnya. Saya sangat mengapresiasi kerja sama ini dan berharap sinergi yang terjalin semakin kuat," ujar Menhub.
Menhub juga menilai, kehadiran kereta cepat Whoosh telah meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional, khususnya di Asia Tenggara.
Sementara itu, Direktur Utama PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, mengungkapkan bahwa Whoosh terus berkembang, baik dalam kapasitas maupun kualitas pelayanannya.
"Frekuensi perjalanan Whoosh meningkat secara bertahap, dari awalnya hanya 4 kereta api per hari, hingga saat ini mencapai 48 kereta per hari. Tren jumlah penumpang pun terus meningkat, dari 14 ribu hingga 17 ribu penumpang per hari, kini mencapai 24 ribu penumpang per hari," jelas Dwiyana.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa PT KCIC akan menerapkan strategi untuk meningkatkan jumlah penumpang (ridership). Beberapa langkah yang akan dilakukan antara lain menambah jumlah kereta menjadi 62 per hari, mengubah pola layanan kereta komuter dengan headway setiap 30 menit, serta membuka Stasiun Karawang untuk pelayanan penumpang. Selain itu, aksesibilitas Stasiun Tegalluar Summarecon diharapkan juga dapat berkontribusi signifikan dalam menambah jumlah penumpang.