- Oleh MC KOTA TIDORE
- Rabu, 20 November 2024 | 12:53 WIB
: Wamendes PDTT Paiman Raharjo. Foto: FMB9
Oleh Eko Budiono, Senin, 7 Oktober 2024 | 21:31 WIB - Redaktur: Untung S - 426
Jakarta, InfoPublik – Jumlah desa mandiri di Indonesia mengalami lonjakan signifikan, bertambah sebanyak 17.029 desa dari 174 desa pada 2015 menjadi 17.203 desa per 7 Oktober 2024.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Paiman Raharjo, dalam Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang digelar secara daring di Jakarta, Senin (7/10/2024).
Paiman menjelaskan bahwa peningkatan jumlah desa mandiri merupakan hasil dari pengucuran Dana Desa yang dimulai pada tahun 2015, dengan dukungan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), pemerintah telah mengucurkan dana sebesar Rp609,68 triliun melalui APBN untuk pengembangan ekonomi desa dari tahun 2015 hingga 2024.
Menurut Paiman, pengalokasian dana desa tersebut telah memberikan dampak positif, terutama dalam meningkatkan status desa dari kategori sangat tertinggal dan tertinggal menjadi lebih berkembang. Saat ini, desa dengan status sangat tertinggal dan tertinggal hampir tidak ada lagi di Pulau Jawa.
"Desa sangat tertinggal dan tertinggal sekarang lebih banyak terdapat di Papua, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua Tengah, kemudian di Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur," ungkapnya.
Selain peningkatan desa mandiri, status desa lainnya juga mengalami peningkatan signifikan dalam hampir satu dekade terakhir. Jumlah desa dengan status maju meningkat menjadi 23.063 desa pada 2024, dari semula 3.608 desa pada 2015. Sementara itu, desa dengan status berkembang menjadi 24.532 desa pada 2024, dari sebelumnya 22.882 desa pada 2015.
Paiman juga menyebutkan bahwa perbaikan status desa ini didukung oleh pembangunan sarana dan prasarana desa yang dilakukan pemerintah selama hampir 10 tahun terakhir. Salah satu pencapaian besar adalah pembangunan infrastruktur jalan desa yang kini mencapai 366 ribu kilometer.
"Peningkatan infrastruktur desa ini juga ditopang oleh adanya Dana Desa, yang digunakan untuk membangun jalan, fasilitas umum, serta mendorong perekonomian lokal," jelasnya.
Paiman menambahkan bahwa Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga berkembang pesat selama periode ini. Dana Desa turut membantu dalam penurunan angka kemiskinan ekstrem dan peningkatan ketahanan pangan di desa-desa.
"Pada periode 2020-2021, Dana Desa juga berperan besar dalam memperkuat ketahanan desa dari dampak pandemi COVID-19," pungkasnya.
Pertumbuhan jumlah desa mandiri yang mencapai 17.203 desa pada 2024 merupakan bukti suksesnya pengelolaan Dana Desa dan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Dengan pembangunan infrastruktur yang terus berkembang, desa-desa di Indonesia kini semakin maju dan siap berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional.