- Oleh Jhon Rico
- Jumat, 22 November 2024 | 22:02 WIB
: Presiden Joko Widodo meresmikan beberapa Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu di sejumlah wilayah di Indonesia, yang dipusatkan di PLBN Terpadu Napan, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu (2/10/2024)/Foto : Biro Komunikasi Publik PUPR
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Rabu, 2 Oktober 2024 | 18:48 WIB - Redaktur: Untung S - 194
Jakarta, InfoPublik - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan secara serentak tujuh Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Peresmian yang dilaksanakan secara terpusat di PLBN Terpadu Napan di Desa Napan, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu (2/10/2024).
Dalam sambutannya, Presiden mengatakan bahwa perbatasan merupakan beranda depan Negara yang mewakili wajah Indonesia dimata negara-negara tetangga. "Ini merupakan representasi dari kemajuan bangsa dan negara kita. Oleh karena itu 10 tahun yang lalu, saya perintahkan bangun semua PLBN. Ini juga upaya kita untuk pemerataan pembangunan sampai wilayah perbatasan," kata Presiden Jokowi dalam keterangan yang diterima InfoPublik.
Peran PLBN sendiri berfungsi sebagai zona penyangga pertahanan negara dan juga untuk mengembangkan titik-titik ekonomi baru yang ada di kawasan perbatasan. "Dari 2015 sampai 2024, telah kita bangun 15 PLBN. Tujuh PLBN dibangun pada 2015-2019 dan delapan PLBN dibangun pada 2020-2024. Hari ini diresmikan tujuh PLBN terpadu yang tersebar di NTT, Kepulauan Riau (Kepri), Kalimantan Utara (Kaltara), Kalimantan Barat (Kalbar), dan Papua Selatan," ujar Kepala Negara.
Presiden Jokowi juga mengungkapkan, tujuh PLBN yang diresmikan adalah PLBN Napan di NTT dengan biaya Rp128 miliar, PLBN Serasan di Natuna Kepulauan Riau (Kepri) dengan biaya Rp145 miliar, PLBN Jagoi Babang Kalimantan Barat (Kalbar) Rp226 miliar, PLBN Sei Nyamuk Kalimantan Utara (Kaltara) Rp248 miliar, PLBN Labang Kaltara Rp210 miliar, PLBN Long Nawang Kaltara Rp243 miliar, dan PLBN Yetetkun Papua Selatan Rp146 miliar.
Hadir mewakili Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti menjelaskan bahwa pembangunan PLBN akan mendorong pengembangan kawasan perbatasan dengan menyediakan fasilitas publik dan menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat. "Setiap PLBN yang dibangun mengadopsi budaya setempat seperti di PLBN Napan yang menggunakan model atap Lopo. Selain itu setiap PLBN juga ada Patung Garuda dan Presiden Soekarno," ujarnya.
Pembangunan sarana prasarana pendukung PLBN Napan Tahap I telah dimulai sejak Desember 2020 meliputi pekerjaan bangunan inti, gudang sita, bangunan cuci mobil, mess pegawai, Wisma Indonesia, toilet umum, mini terminal, hardscape, landscape, pekerjaan Mechanical, Electrical, Plumbing (MEP) kawasan, pembangunan kantor TNI, dan kantor kepolisian. Pekerjaan Tahap I dilaksanakan sejak Desember 2020 dan telah selesai pada Juni 2022 dengan kontraktor PT Wijaya Karya Bangunan Gedung.
Selanjutnya dilakukan pengembangan pada Tahap II dimulai di 2023 untuk pembangunan rest area, pagar kawasan, jalan beton, lansekap, signage nama PLBN, perkuatan lereng, meubelair, dan selasar bangunan inti dengan kontraktor pelaksana PT Metro-Konstruksi Jaya (KSO).
Salah satu warga Desa Napan, Anton mengungkapkan kegembiraannya atas kehadiran PLBN Napan lantaran membawa banyak dampak positif bagi masyarakat, khususnya warga Desa sekitar. "Saya sebagai warga desa terdampak merasa sangat senang, kami juga dibuatkan ruko untuk berjualan di PLBN," ujarnya.
Turut hadir dalam peresmian tersebut Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Penjabat (PJ) Gubernur NTT Andriko Noto Susanto, Direktur Bina Penataan Bangunan (BPB) Cakra Nagara, dan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah NTT (BPPW NTT) Ika Sri Rejeki.