:
Oleh MC KOTA MALANG, Kamis, 17 Mei 2018 | 12:44 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 483
Malang, InfoPublik - Gubernur Jawa Timur H. Soekarwo mendorong dan mendesak Kementerian Perhubungan RI untuk meningkatkan status Bandara Abdul Rachman Saleh Malang dan Bandara Banyuwangi menjadi bandara internasional.
Perjalanan darat lebih dari dua jam sudah jadi pertimbangan bagi turis mancanegara untuk berkunjung ke destinasi wisata. Perjalanan Surabaya-Malang yang kini bisa lebih dari tiga jam menjadi kurang produktif untuk perspektif pengembangan wisata dan menggaet strategi pasar tourism.
Demikian yang disampaikan Pakde Karwo (Soekarwo) saat membuka acara "Collaborative Destination Development" yang digelar PT. Angkasa Pura di Hall Hotel JW. Mariot Surabaya, Senin (14/5).
Oleh karenanya, lanjut dia, bahwa Pemerintah Provinsi Jatim sudah mengusulkan ke Presiden dan sudah dapat lampu hijau, juga ke KSAU. Termasuk kajian dari Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub juga positif, karena runway Bandara Abdul Rachman Saleh sudah lebih 2.500 meter dan sudah memiliki sistem untuk pengendalian penerbangan malam hari. "Tinggal (di tangan) Menteri Perhubungan (untuk menyetujui)," ujar Pakde Karwo.
Ditambahkannya, tidak bisa menggaet target kunjungan 1 juta wisata luar negeri di Jatim pada tahun 2025 hanya ditumpukan pada bandara Juanda.
"Angkasa Pura sebagai bagian dari Kementerian Perhubungan, saya minta juga ikut mendorong kemajuan, peningkatan peran dan status bandara daerah," ujar Pakde Karwo.
Ditegaskan suami Hj. Nina Karwo ini, tidak perlu menunggu 2025, begitu Kemenhub memberi restu, maka target kunjungan wisata ke Jawa Timur akan melonjak drastis.
Sementara itu, Pjs. Walikota Malang Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT mengaku optimis keinginan kuat pemerintah Jawa Timur ini akan mendapat restu dari Kementerian Perhubungan.
"Kalau melihat data kunjungan wisatawan ke Kota Malang yang terus naik dari tahun ke tahun, maka saya optimisme peningkatan sektor wisata bagi pilar perekonomian. Tahun 2016 kunjungan wisatawan ke Kota Malang sebanyak 3.996.609 wisatawan, dengan rincian 3.987.074 wisatawan nusantara dan 9.535 wisatawan mancanegara. Tahun 2017 naik menjadi 4.914.910 wisatawan, meliputi 4.902.946 wisatawan nusantara dan 11.934 wisatawan mancanegara," terang Wahid Wahyudi.
Tahun 2018 Kota Malang menargetkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara sebanyak 4,2 juta wisatawan dan untuk wisatawan mancanegara sebanyak 15.000 wisatawan.
Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT. Angkasa Pura Devi Suraji menambahkan, gairah wisata yang juga penopang pertumbuhan ekonomi tidak hanya ditopang oleh kemampuan daerah dalam mengembangkan atraksi, aksesibilitas dan amenitas (sarana penunjang wisata), tapi juga perlu ditopang faktor security dan safety.
"Oleh karenanya saya sepakat dengan Pak Gubernur, Jawa Timur saya percaya secara sistemik mampu membangun itu. Yang dihadapi (teror) sekarang adalah adanya upaya untuk membangun persepsi negatif, karena kita semua harus bersepakat untuk menyatakan "tidak takut," imbuh Devi.
Secara khusus, ditegaskan Devi, sebagai wujud kepercayaan dan keyakinan kepada Jawa Timur, PT. Angkasa Pura I yang membawahi 13 bandara, akan mendorong maskapai untuk menambah rute penerbangan dari dan ke Jawa Timur.
Acara ini mengambil tema "Developing of Tourism in East Java Preparing for Welcome to Presence of One Million Foreign Tourist Arrival in 2025". Sementara peserta kegiatan ini diikuti oleh bupati/ wali kota se Jawa Timur, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan Kepala Dinas Perhubungan kabupaten/ kota, Asosiasi Bidang Pariwisata dan Travel, Perwakilan Maskapai, dan Badan Pertimbangan Pariwisata Daerah Jawa Timur. (mc.kota malang/say/ram/eyv)