Untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Batan Kembangkan Varietas Unggul Sorgum

:


Oleh G. Suranto, Jumat, 6 Oktober 2017 | 22:36 WIB - Redaktur: Juli - 2K


Jakarta, InfoPublik – Dalam upaya meningkatkan produktivitas Sorgum, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) telah mengembangkan varietas unggul Sorgum. Tanaman Sorgum tersebut direkayasa secara genetik melalui mutasi radiasi nuklir, sehingga umur panen lebih pendek, dan hasil produksinya meningkat.

“Sebelumnya, dalam satu hektar hanya menghasilkan satu hingga 3 ton, melalui pengembangan aplikasi teknologi isotop dan radiasi dapat meningkatkan produksi rata-sata antara 6-7 ton per hektar,” kata seorang peneliti Batan, Soeranto Human di Batan, Pasar Jumat, Jakarta Selatan, Jumat (6/10).

Menurutnya,  Sorgum ini manfaatnya ada tiga, yaitu bijinya untuk pangan, batang dan daun untuk pakan ternak, batangnya sendiri juga bisa dimanfaatkan kalau diperas seperti jus, karena mengandung gula. Kemudian, gulanya ini di permentasi menjadi ethanol. Bisa digunakan sebagai bahan bakar.

Selama ini Batan telah melakukan pemuliaan tanaman Sorgum hingga menghasilkan tiga varietas unggul yaitu Pahat, Samurai 1, dan Samurai 2. Pahat sudah dilepas berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 490A/Kpts/SR.120/11/2013 pada tanggal 19 November 2013.

Samurai 1 sudah dilepas berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 191/Kpts/SR.120/2/2014 tanggal 7 Februari 2014, dan Samurai 2 sudah dilepas berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 192/Kpts/SR.120/2/2014 tanggal 7 Februari 2014.

Disebutkan, penelitian perbaikan varietas tanaman sorgum melalui pemuliaan tanaman dengan teknologi nuklir (teknik mutasi) telah dilakukan oleh Batan sejak tahun 1996. Pada penelitian tersebut, keragaman genetik dari tanaman sorgum verietas Durra yang berasal dari ICRISAT, India ditingkatkan melalui mutasi induksi dengan sinar Gamma.

Seleksi tanaman dilakukan untuk mendapatkan galur-galur dengan sifat agronomi dan kualitas yang lebih unggul dari induknya. Selanjutnya, galur-galur tanaman terseleksi diuji performa dan daya hasilnya pada lahan dengan kondisi kekeringan (marginal) di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tujuan penelitian tersebut adalah meningkatkan produksi sorgum untuk mendukung upaya ketahanan pangan dan pakan ternak masyarakat setempat, khususnya selama musim kering.

Hasil penelitian berupa galur-galur sorgum dengan bermacam variasi sifat agronomi dan tingkat kualitas seperti semi-dwart, kegenjahan, ukuran dan warna biji, bentuk dan ukuran malai, ketahanan terhadap kekeringan dan sebagainya telah diperoleh, dan kini dikoleksi sebagai plasma nutfah di Batan.  Plasma nutfah sorgum tersebut dapat digunakan dalam program penelitian dan pengembangan sorgum lebih lanjut.

Penelitian sorgum di Batan mendapat dukungan dari beberapa lembaga internasional yaitu International Atomic Energy Agency (IAEA), Forum for Cooperation in Asia (FNCA), Japan Society for the Promotion of Science (JSPS) dan International Crop Research Institute for the Semi-Arid Tropics (ICRISAT).