:
Oleh H. A. Azwar, Rabu, 22 Februari 2017 | 11:31 WIB - Redaktur: Juli - 424
Jakarta, InfoPublik - Hujan yang turun di wilayah Bogor dan Bekasi telah menyebabkan Sungai Cileungsi-Cikeas, Kali Bekasi dan Sungai Cakung meluap sehingga menimbulkan banjir di Kota Bekasi sejak Minggu (19/2) hingga Selasa (21/2), banjir juga menyebabkan dua orang meninggal dunia.
"Banjir menyebabkan 2 orang meninggal dunia akibat hanyut yaitu Hengky (15) warga Kelurahan Jatibening Baru dan Muhammad Rizky (16) warga Kelurahan Pejuang. Banjir juga menyebabkan 1.314 KK terdampak, " kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Selasa (21/2).
Menurutnya, diperkirakan jumlah ini bertambah karena perumahan yang terdampak banjir adalah perumahan padat penduduk. “BPBD Kota Bekasi masih melakukan pendataan. Kondisi banjir di perumahan IKIP Pondok Gede masih setinggi 2 meter,” ujarnya.
Sutopo menambahkan, hujan pada Selasa (21/2) dini hari hingga pagi telah menyebabkan banjir meluas menggenangi beberapa wilayah. Tercatat banjir melanda Kecamatan Jati Asih, Bekasi Selatan, Mustika Jaya, Rawa Lumbu, Pondok Gede, Bekasi BaratN Pondok Melati, Bekasi Utara, Medan Satria dan Bantargebang. Banjir merendam ribuan rumah di 24 kelurahan, 10 kecamatan di Kota Bekasi.
Disebutkan 14 kompleks perumahan yang padat penduduk juga terendam banjir dengan ketinggian mencapai 1,2 - 2 meter. Di Kelurahan Margahayu Kecamatan Bekasi Timur banjir merendam Perum Dosen IKIP dan Perum Surya Mandala, sedangkan di Kecamatan Bekasi Selatan banjir merendam 12 komplek perumahan yaitu Perum Mutiara Gading Timur (MGT), Pondok Timur Indah (PTI), Pondok Ungu Permai (PUP), Perum Nasio, Perum Duta Indah, Perum Interup Asri, Kel. Jati Waringin, Pondok Hijau, Permai, Pondok Chandra Melati, Kel. Harapan Mulya, Perum Bougenvil, Perum Griya Jatisari, Komplek Buana Risma, dan Jln. Jatiluhur.
Menurutnya, upaya penanganan darurat masih terus dilakukan BPBD Kota Bekasi bersama BNPB, Basarnas, TNI, Polri, SKPD, Tagana, PMI, relawan, masyarakat dan dunia usaha. Penyaluran logistik bantuan bencana sudah ke tempat lokasi kejadian.
Selain itu, Posko dan dapur umum telah didirikan. Peralatan dan perlengkapan bencana banjir sudah dikirim ke lokasi kejadian. Tim SAR gabungan melakukan evakuasi warga di beberapa titik-titik banjir seperti di Perum Dosen IKIP, Perum pondok hijau (PHP) dan Perum Pondok Ungu Permai (PUP).
Meski demikian hingga saat ini belum ada penetapan status tanggap darurat oleh Walikota Bekasi. Untuk itu masyarakat diimbau untuk selalu waspada, karena ancaman banjir susulan masih tinggi mengingat potensi hujan masih tinggi hingga akhir Februari nanti.
"Para orang tua juga diimbau untuk selalu mengawasi anak-anak yang bermain di tempat banjir. Korban hanyut terjadi saat bermain di lokasi banjir. Listrik hendaknya juga dimatikan. Lakukan langkah-langkah antisipasi menghadapi banjir," kata Sutopo.