- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Rabu, 13 November 2024 | 05:43 WIB
: Visual erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-laki pada Jumat (8/11) pukul 13.55 WITA yang diambil dari unit pesawat nirawak/ dok. BNPB.
Jakarta, InfoPublik - Gunungapi Lewotobi Laki-laki di Flores Timur kembali erupsi dengan kolom letusan mencapai 10 kilometer. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperluas zona bahaya hingga 8 km dan mengimbau masyarakat untuk mengungsi ke titik pengungsian terpusat di Wulanggitang, Larantuka, dan Maumere.
Gunung Api Lewotobi Laki-Laki kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya pada Jumat (8/11/2024) siang. Erupsi pertama terjadi pada pukul 13.55 WITA dengan tinggi kolom letusan mencapai 4.000 meter di atas puncak. Selang satu menit kemudian, letusan susulan menghasilkan kolom setinggi 10 kilometer yang terlihat menjulang tinggi di langit.
BNPB kemudian mengimbau masyarakat yang masih bertahan di pengungsian mandiri untuk segera menuju ke titik pengungsian terpusat. Hal itu dilakukan mengingat kondisi erupsi yang masih dinamis dan potensi bahaya yang semakin meningkat.
Erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki juga memicu hujan abu disertai pasir yang melanda wilayah di sekitar lereng gunung. Awan panas yang dihasilkan letusan menyebar ke berbagai arah, memperparah dampak yang dirasakan oleh warga sekitar.
Zona Bahaya Diperluas
Dalam keterangan tertulis, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa pemerintah memperluas zona aman bahaya. "Berdasarkan kejadian ini, Pemerintah memperluas zona aman bahaya dari yang semula 7 km dari puncak menjadi 8 km untuk arah barat daya dan barat laut," jelasnya.
Akses jalan utama yang menghubungkan Kabupaten Flores Timur dan Sikka juga diperketat. Personel TNI dan Polri terus bersiaga di lapangan, memastikan keselamatan warga dan melakukan penyisiran terhadap masyarakat yang mencoba melintasi area yang terdampak.
BNPB memastikan bahwa titik-titik pengungsian terpusat telah disiapkan, di antaranya berada di Kecamatan Wulanggitang dan Larantuka di Kabupaten Flores Timur serta di Kota Maumere, Kabupaten Sikka. Pemusatan pengungsi bertujuan mempermudah koordinasi dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi warga yang terdampak erupsi.
Situasi di titik pengungsian dilaporkan kondusif. Salah satu titik terdekat, Desa Konga, yang berjarak 10 km dari puncak gunung, tidak terdampak langsung oleh letusan terbaru ini. Kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, dan masker telah disalurkan dengan baik, dan tim Satgas penanganan erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki terus memantau kondisi di lapangan.
Dengan kondisi erupsi yang masih fluktuatif, BNPB dan pihak terkait tetap siaga penuh, memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar Gunungapi Lewotobi Laki-laki.