:
Oleh Yudi Rahmat, Selasa, 13 Desember 2016 | 19:31 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K
Lembata, InfoPublik - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan mengatakan Hari Nusantara yang dideklarasi Ir Juanda 15 tahun lalu merupakan jati diri Indonesia sebagai negara kepulauan dengan lautnya menjadi penghubung antar pulau.
"Ini penting, menunjukkan sebagai sejarah Indonesia, bahwa dalam perwujudan persatuan dan kesatuan bangsa yang utuh di seluruh nusantara," kata Luhut dalam acara puncak Hari Nusantara, di Pelabuhan Lewolebe, Lambata, Selasa (13/12).
Menurutnya, wilayah Indonesia yang sangat luas, dengan jumlah pulau lebih dari 17.500 yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, garis pantai mencapai 54ribu km, dengan luas laut mencapai 5,8 juta km, atau tiga kali lebih besar di bandingkan luas daratan sebesar 1,6 juta km2 yang memiliki potensi yang besar dan sebagai tantangan menciptakan persatuan dan kesatuan dari berbagai macam suku, agama dan bahasa yang ada di bumi Indonesia ini.
"Terutama dari paham-paham asing yang berusaha memecah bela persatuan dan kesatuan kita. Kemudian tantangan lainnya adalah menghubungkan berbagai pulau diseluruh Indonesia secara holistik sehingga biaya logistik menjadi efesien," katanya.
Di samping itu, lanjut Luhut, yaitu untuk menyeimbangkan distribusi ekonomi di wilayah Indonesia timur barat dan tengah. Saat ini Sumatera dan Jawa masih mendominasi ekonomi di Indonesia dengan distribusi PDB sebesar 81 persen.
Untuk menuju pembangunan adil dan sejaktera, Luhut mengatakan pemerintah terus melakukan berbagai macam langkah, misalnya pengalihan subsidi energi, menjadi pembangunan infrastruktur yang dirasakan kehadirannya saat ini.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur tidak hanya kepada Jawa dan Sumatera saja. Seperti pembangunan bandara, palabuhan. Tapi juga dilakukan pembangunan jalan lintas perbatasan di Kalimantan, Papua dan NTT yang sekarang sedang berjalan dan terus berjalan. "Selain itu, Pembangunan tol trans Sumatera, dan trans Jawa, saat ini sedang tahap penyelesaian tahun ke depan. Dan menjadi pembuktian kerja keras keinginan pemerintah untuk yang lebih baik bagi kepentingan bangsa ini," ujarnya.
Ia mengatakan, Pembangunan tol laut yang memfokuskan kepada peningkatan kapasitas dan efisiensi, pemerintah menginginkan Sumbawa menjadi pusat logistik berbagai macam tanama yang menjadikan pangan sebagai kemandirian bangsa Indonesia.
Luhut juga menyinggung terkait pemberantasan ilegal fishing, pemerintah terus mendorong menjaga kekayaan alam Indonesia. "Ini terus kami lakukan. Saat ini, ilegal fishing mulai berkurang. Kita melakukan langkah-langkah penyederhanaan perizinan yang betul-betul ditekankan kepada presiden agar dapat diselenggarakan dengan tepat," ungkapnya.
Dengan kebijakan tersebut, kata Luhut, Sekarang ini sudah banyak aspresiasi investor asing dalam dan luar negeri terhadap sikap kebijakan pemerintah saat ini.