Nusantara
infopublik-Ungaran : Sebanyak 2.433 orang pendamping keluarga dilibatkan untuk membantu keluarga risiko stunting (gizi buruk) di Kabupaten Semarang. Langkah itu dilakukan untuk mendukung pencapaian target penurunan angka kasus stunting sebesar 3,5 persen di tahun 2022 ini. Menurut Tenaga Ahli BKKBN Jawa Tengah untuk penanganan stunting di Kabupaten Semarang, Ferry Eko Cahyono, berdasarkan studi status gizi Indonesia (SSGI) 2021 angka kasus stunting sebesar 16,4 persen. Pada tahun ini ditargetkan turun menjadi 12,9 persen. “Selain tim pendamping keluarga juga dilakukan intensifikasi peran tim percepatan penanganan stunting (TPPS) di tingkat kecamatan,” katanya saat ditemui disela-sela acara lomba cipta kreasi menu Dapur sehat atasi stunting (Dashat) di aula Gedung E Universitas Ngudi Waluyo, Ungaran, Rabu (19/10/2022) siang.