Cara dan Etika Berinteraksi Dengan Penyandang Disabilitas

:


Oleh Juli, Selasa, 16 Oktober 2018 | 14:58 WIB - Redaktur: Juli - 5K


Jakarta, InfoPublik - Sesuai amanat UU No 8 Tahun 2016, negara menjamin kelangsungan hidup setiap warga negara dan mewujudkan kesamaan hak dan kesempatan bagi penyandang disabilitas tanpa deskriminasi. Begitulah cita-cita #IndonesiaRamahDisabilitas akan dapat terwujud.

 

Tidak hanya dukungan infrastruktur, untuk menjadi #IndonesiaRamahDisabilitas penting juga menjaga sikap dan etika dalam berinteraksi dengan penyandangnya.

 

Berikut ini tips bagaimana berinteraksi dan beretika dengan penyandang disabilitas yang bisa menjadi bekal hidup sehari-hari, untuk berdampingan dengan mereka.

 

1. Penyandang disabilitas fisik adalah mereka yang memiliki gangguan pada fungsi gerak, antara lain amputasi, lumpuh layu, kaku, paraplegi, celebral palsy, akibat stroke, akibat kusta dan orang kecil.

 

Etika berinteraksi: Semua cara bentuk pendampingan harus dikomunikasikan dengan penyandang disabilitasnya, atau diinformasikan oleh penyandangnya. karena mengambil tindakan tanpa instruksi dari mereka kemungkinan besar dapat membahayakan mereka.

 

a. Saat berbicara dengan pengguna kursi roda, posisi mata harus sejajar dengan mata pengguna kursi roda.

 

b. Tidak memisahkan alat bantu penyandang disabilitas fisik, dari mereka tanpa diketahui oleh mereka.

 

c. Tidak menaruh barang barang kita di kursi roda tanpa seizin penggunanya.

 

d. Tanyakan apakah mereka memerlukan bantuan.

 

2. Etika berinteraksi dengan penyandang disabilitas sensorik netra.

 

 

3. Etika berinteraksi dengan penyandang disabilitas intelektual.

 

 

4. Etika berinteraksi dengan disabilitas mental.

 

 

5. Etika berinteraksi dengan disabilitas sensorik rungu wicara.