Fakta-fakta Hasil Uji Klinis Vaksin Covid-19

:


Oleh Fajar Wahyu Hermawan, Jumat, 23 Oktober 2020 | 07:29 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 604


Jakarta, InfoPublik - Kabar baik disampaikan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto. Dalam acara jumpa media, ia menyampaikan vaksin produksi SinoVac, Sinopharm, dan CanSino, sudah lolos uji klinis fase III.

Uji klinis vaksin fase III bertujuan untuk melihat perbedaan antara orang yang diberikan plasebo dengan kelompok yang diberikan vaksin dalam merespon kekebalan terhadap Covid-19.

Tiga vaksin asal Tiongkok ini rencananya bakal dipesan pemerintah Indonesia. "Bahkan vaksin ini telah digunakan di negara asalnya," katanya, Senin (19/10/2020).

Ketiga vaksin ini memang telah menyelesaikan uji klinis fase III di sejumlah negara. Vaksin produksi Sinopham, misalnya, telah menyelesaikan uji klinis di sejumlah negara di Uni Emirat Arab (UEA).

Uji klinis tahap ketiga di UEA dipastikan aman. Pada uji klinis ini mereka menargetkan 22.000 peserta. Ada lebih dari 100 dokter dan tenaga farmasi, 1.000 perawat dan petugas laboratorium terlibat dalam uji klinis. Keragaman populasi ini dianggap penting untuk memberikan hasil uji klinis yang valid.

Kandidat vaksin covid-19 ini juga telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari National Medicines Products Administration (NMPA) atau Regulator Pengawas Obat Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada Juli 2020. Berdasarkan hasil uji klinis fase 1 dan 2, vaksin ini juga telah mendapatkan sertifikasi halal.

“Kami meninjau langsung pelaksanaan uji klinis untuk memastikan uji klinis dijalankan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan untuk mendukung data keamanan dan khasiat vaksin tersebut,” kata Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) Republik Indonesia Penny K Lukito saat melakukan kunjungan UEA.

Kabar baik lainnya juga datang dari produsen vaksin SinoVac. Dalam uji klinis tahap III di Brazil, negara ini mengumumkan uji klinis tahap III aman. Bahkan, Pemerintah Brazil akan memasukkan vaksin Covid-19 produksi Sinovac dalam program imunisasi nasionalnya.

Pusat penelitian Institut Butantan negara bagian Sao Paulo menyebut hasil awal dari uji klinis tahap akhir CoronaVac terhadap 9.000 sukarelawan telah membuktikan vaksin China yang terdiri dari dua dosis itu aman.

Sementara uji klinis tahap III SinoVac di Indonesia masih sedang berlangsung. Menurut Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, hingga Jumat (16/10/2020), 1.629 relawan telah mendapat vaksinasi pertama. Sementara vaksinasi kedua sudah dilakukan kepada lebih dari 1.074 relawan. Dari 1.074 relawan yang mendapat vaksinasi kedua sudah ada 671 relawan yang sudah diambil sampel darahnya untuk diuji.

Sejauh ini, kata Honesti, tidak ditemukan hal-hal yang menghambat uji klinis ini. " Kami optimis uji klinis ini bisa selesai sampai Januari," katanya dalam talk show di Forum Medeka Barat (FMB) 9, Rabu (21/10/2020).

Jika uji klinis tahap III selesai, Bio Farma akan melaporkan hasilnya ke BPOM untuk mendapat emergency use otorisation atau vaksin sudah bisa diberikan ke masyarakat dalam kondisi darurat.

Menurut Yurianto, SinoVac bakal mengirim 1,5 juta vaksin ke Indonesia pada Desember mendatang. Negara itu juga akan mengirim 1,5 juta lagi pada tahun depan.

Sementara CanSino akan bersedia mengirim 100 ribu dosis vaksin tahun ini. "November dan Desember kita sudah mendapatkan kepastian ketersediaan untuk vaksinasi bagi 9,1 juta orang," ujar Yurianto.

Pemerintah telah menetapkan pengadaan vaksin Covid-19 untuk 170 juta jiwa atau sekitar 60 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Indonesia memerlukan vaksin Covid-19 sebanyak 340 juta dosis dalam kurun setahun. (Tim medis melakukan penanganan terhadap pasien dalam persiapan simulasi vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Abiansemal I, Badung, Bali, Senin (5/10/2020). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/pras)