Menata Wajah Industri Pariwisata

:


Oleh Fajar Wahyu Hermawan, Jumat, 31 Juli 2020 | 05:35 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 815


Jakarta, InfoPublik - Mengantisipasi membludaknya kunjungan wisatawan pasca pandemi Covid-19, Ditjen Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mendorong Program Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) di lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

LimaKSPN Super Prioritas itu adalah; Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Manado-Bitung-Likupang. Kementerian PUPR mematok target, pengembangan infrastruktur di lima kawasan tersebut selesai pada tahun ini.

"KSPN itu ada 14. Tahun ini yang dikerjakan 5 yang prioritas dulu. Tahun depan 5 lagi," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Menurut Basuki, untuk mendukung produktivitas di sektor pariwisata pada tatanan normal baru, kementeriannya menekankan beberapa hal. Pertama, kawasan pariwisata perlu dihantarkan dengan koridor yang baik, seperti jalan, trotoar, pagar, pepohonan endemik atau lokal dengan tajuk misal trembesi di Borobudur dan Mandalika. Selain itu, bougenville, flamboyan dan sakura NTT di Labuan Bajo.

Kedua, fasilitas homestay dengan desain rumah adat termasuk pagar rumah di sepanjang koridor utama menuju destinasi wisata. Ketiga, menjadikan KSPN Labuan Bajo sebagai good practice bila berhasil dalam penataan jalan dan trotoar sebagai kawasan pedestrian dengan kualitas premium, di mana seluruh kabel utilitas dimasukkan ke bawah tanah (underground utility box).

Untuk homestay, pemerintah rencananya akan membedah 2.750 rumah tidak layak huni (RTLH) di lima KSPN itu. Dari jumlah itu, sebanyak 1.000 unit rumah ada di Danau Toba, 350 unit di kawasan Borobudur, Mandalika 500 unit, Labuan Bajo 600 unit, dan Likupang 300 unit. Total anggaran yang akan disalurkan untuk Program Sarhunta ini sebesar Rp 429,23 miliar.

Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan, Sarhunta merupakan bagian dari kegiatan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) alias bedah rumah. “Kami akan mengubah wajah rumah-rumah di daerah KSPN agar mampu menarik para wisatawan lokal maupun asing,” ujarnya, akhir Juni lalu.

Homestay merupakan penginapan dengan fasilitas lengkap. Kadang-kadang sang pemilik rumah juga menempati hunian tersebut bersama-sama para tamu. Hunian yang berlokasi tak jauh dari tempat wisata atau pusat kota sangat cocok dijadikan homestay.

Pembangunan Sarhunta terbagi menjadi dua kegiatan yakni, peningkatan kualitas RTLH di sepanjang koridor menuju lokasi pariwisata dan pembangunan baru atau perbaikan rumah tradisional di kawasan tersebut. Jumlah bantuan yang akan disalurkan untuk program peningkatan kualitas sebesar Rp 90 juta. Sedangkan pembangunan rumah baru atau perbaikan rumah tradisional mendapat bantuan Rp 180 juta.

Pembangunan rumah masyarakat di 5 KSPN itu juga menjadi bagian upaya Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terdampak Pandemi Covid-19.

Berdasarkan data Kementerian PUPR, pada tahun ini pengembangan Danau Toba mendapat porsi anggaran Rp 1,5 triliun, Labuan Bajo Rp 1,308 triliun, Borobudur Rp 1,15 triliun, Mandalika Rp 683 miliar, dan Manado-Bitung-Likupang Rp 520 miliar. Total pengembangan insfrastruktur dasar 5 KSPN super prioritas tersebut mencapai Rp 5,22 triliun.

Untuk memastikan proses pengembangan infrastruktur selesai tepat waktu, Kementerian PUPR sendiri telah membentuk sejumlah balai di setiap lokasi.

Balai tersebut bertugas untuk memantau penuh semua pekerjaan yang dilakukan di 5 KSPN Super Prioritas. "Di Danau Toba kita punya balai jalan, balai cipta karya, dan balai SDA (sumber daya air). Begitu pula di lokasi lainnya," kata Basuki.

Setelah PUPR menuntaskan sarana dan prasarana publik, pemerintah juga akan menggandeng pihak swasta untuk berinvestasi di 5 KSPN Super Prioritas tersebut. Pelibatan pihak swasta dilakukan sebagai solusi kebutuhan investasi sektor pariwisata di setiap wilayah tersebut. "Swasta bisa paling hotel, kapal-kapal pesiar. Kami bertugas untuk membuat prasarana publiknya," katanya. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin/aww)