Bersatu di Kampung Tangguh

:


Oleh Fajar Wahyu Hermawan, Senin, 20 Juli 2020 | 18:39 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 925


Jakarta, InfoPublik - Bertempat di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, awal Juli lalu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kepala Polri Jenderal Idham Azis melaunching 7.024 kampung tangguh Nusantara berbasis RT/RW.

Kegiatan tersebut diikuti 34 Polda dan Kodam seluruh Indonesia secara virtual. Pembentukan kampung tangguh dilakukan sebagai bagian dari penanggulangan Covid-19. Saat peluncuran, Kamis (09/07/2020) jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 70.736 orang. Sedangkan pasien sembuh mencapai 32.651 orang.

Pembentukan kampung tangguh, sepenuhnya inisiasi TNI dan Polri. Dalam sambutannya Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan pembentukan kampung tangguh ini ditujukan untuk menjaga ketersediaan pangan akibat pandemi Covid-19. Karena itu pula, kegiatannya berbareng dengan acara panen raya, tebar benih, dan bakti sosial.

Menurut Panglima, pembentukan kampung tangguh merupakan tindaklanjut instruksi Presiden Joko Widodo. Kepada jajaran TNI-Polri, Presiden minta agar ikut serta dalam menjaga ketahanan pangan.

Agar kebutuhan pangan masyarakat terjadi, program yang dibuat dalam kampung tangguh ini memanfaatkan lahan menganggur milik TNI-Polri. Lahanbtersebut ditanami tumbuhan cepat panen seperti singkong, sayuran, ubi, pisang dan lainnya.

Usai peluncuran, hampir seluruh Polda dan Kodam beramai-ramai membentuk percontohan di daerahnya masing-masing. Di Jawa Timur misalnya, program ini diberi nama Kampung Tangguh Semeru.

Menurut Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran, Kampung Tangguh Semeru merupakan upaya melawan corona berbasis lingkungan RT/RW. Masyarakat secara langsung dilibatkan untuk menjaga kampungnya dari penularan corona.

Di Kalimantan Tengah, kampung tangguh ini diberi nama Kemudian Kampung Tangguh Banua. Program ini menyasar 67 kampung atau desa tersebar di 13 kabupaten. Di kampung-kampung ini, semua orang yang lalu lalang diwajibkan untuk mengikuti protokol kesehatan secara ketat. Mereka wajib mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, pemberlakuan jam malam dan tersedianya rumah karantina.

Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta mengatakan ada lima Kampung Tangguh Banua yang sudah menjadi percontohan di Banjarmasin. Nico mengklaim, kampung ini sangat efektif mencegah penularan Covid-19.

Sementara Polda Kalimantan Tengah membuat kampung yang bernama Desa Pantang Mundur (Lewu Isen Mulang). Pendirian Desa Pantang Mundur ini dilakukan lantaran penyebaran pandemi sangat berdampak luas terhadap kehidupan sosial, ekonomi serta budaya.

Menurut Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo kata "Lewu Isen Mulang" mengandung makna ketangguhan dan keuletan masyarakat suku Dayak dalam menghadapi tantangan dinamika pembangunan. Ia yakin dengan pendirian Lewu Isen Mulang bisa membangkitkan semangat masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Kampung cegah Covid-19 lainnya adalah Kampung Siaga Covid-19 milik Polda Jawa Tengah. Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Lutfi mengatakan Kampung Siaga COVID-19 ini merupakan percontohan yang bisa diterapkan di mana saja dengan memberdayakan potensi masyarakat dan solidaritas sosial. Saat ini sudah terbentuk sebanyak 285 Kampung Siaga COVID-19 yang tersebar di 35 daerah di Jateng.

Inisiasi pembentukan kampung tangguh yang dilakukan TNI dan Polri ini sesungguhnya untuk memperkuat pembentukan kampung tangguh yang sebelumnya sudah dilakukan sejumlah daerah. Pemerintah Jawa Timur, misalnya sudah membentuk kampung tangguh pada pertengahan Mei lalu.

Dengan menggandeng aparat TNI dan Polri, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap pembentukan kampung tangguh ini bisa menjadi titik tolak pencegahan Covid-19. Di wilayah ini, hingga Juni lalu, setidaknya sudah ada 1.559 Kampung Tangguh. Jumlah ini terus bertambah seiring dengan kesadaran masyarakat. (Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar/aww)