Bersatu Lawan Covid, Aplikasi untuk Semua

:


Oleh Kristantyo Wisnubroto, Minggu, 3 Mei 2020 | 22:33 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 2K


Jakarta, InfoPublik - Data hal ihwal penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) kini bisa diakses lewat gawai di genggaman tangan Anda. Pemerintah secara resmi meluncurkan aplikasi one stop information sebagai referensi dan panduan masyarakat maupun aparat pemerintah dalam menanggulangi wabah virus SARS-CoV-2 ini.

Bersatu Lawan Covid-19 (BLC) merupakan aplikasi berisi transparansi data penting yang dapat dimanfaatkan untuk mempercepat penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air.

Melalui aplikasi tersebut, masyarakat dapat melihat informasi-informasi seperti tingkat kerawanan Covid-19 di tingkat kecamatan, mencari informasi rumah sakit rujukan, jumlah pasien sembuh, data distribusi logistik, dan informasi terkini terkait sebaran Covid-19 dari tingkat kelurahan hingga dunia.

"Ini adalah gerakan pemuda untuk transparansi data dari akar rumput hingga adaptasi kebijakan nasional," kata BLC Apps Developer Kevin Daniel Pantasdo dalam keterangannya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (03/05/2020).

Melalui aplikasi ini, masyarakat juga dapat melakukan diagnosis secara mandiri dengan menggunakan algoritma dari tim pakar medis yang juga didukung dengan teknologi machine learning.

Sebagai salah satu upaya memerangi penyebaran dan meningkatkan kesadaran publik terkait Covid-19, aplikasi tersebut memiliki keunggulan tersendiri karena telah terintegrasi langsung dengan data-data yang lengkap dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Seperti diketahui, Sistem Bersatu Lawan Covid covid19.go.id. (BLC) merupakan hasil upaya kolaborasi lintas sektor yang dikoordinasi oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo menerangkan sistem ini tercipta atas kerja sama antara Tim Pakar Gugus Tugas, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Kesehatan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Siber dan Sandi Negara, dan Komisi Informasi Pusat.

Aplikasi ini cukup komplet karena bukan hanya menyediakan beberapa fitur informasi dan layanan untuk masyarakat, tetapi juga untuk petugas-petugas penanganan Covid-19 di lapangan, seperti petugas medis, psikolog maupun petugas logistik.

"Aplikasi ini memberikan dashboard kepada pemerintah juga," ujar Kevin Daniel Pantasdo.

Berbeda dengan aplikasi Peduli Lindungi Diri yang dikembangkan oleh Kementerian Informasi dan Informatika yang cenderung berfokus pada upaya pelacakan, BLC tersebut merupakan aplikasi yang lebih berfokus pada pemberian informasi dan fitur-fitur lain.

Sebagai bagian dari generasi milenial, Kevin menyadari dampak Covid-19 tidak hanya dirasakan dari sisi kesehatan, tetapi juga sisi ekonomi dan sosial.

Oleh karena itu, melalui aplikasi tersebut, Kevin berharap milenial lain dari berbagai disiplin keilmuan dan profesi dapat turut berpartisipasi dalam penanganan pandemi Covid-19.

"Contohnya di bidang software kami bisa memfasilitasi dengan sistem. Pasti di setiap disiplin ada kesempatan untuk berkontribusi," katanya.

BLC, aplikasi berbasis gawai atau telepon pintar, memiliki beberapa fitur fungsi. Melalui akses BLC, masyarakat dapat mengetahui kerentanan lokasi persebaran virus corona di lingkungan sekitar. Dengan tampilan secara spasial, sebaran Covid–19 dapat dilihat secara mudah sehingga mereka dapat membangun kewaspadaan.

Selain itu, aplikasi ini membantu masyarakat untuk mendeteksi gejala Covid–19. Apabila ada situasi masyarakat merasakan gejala yang dikenali, ini membantu untuk mempercepat konsultasi dan pemeriksaan diri oleh tenaga kesehatan pada tahap awal.

Tautan konsultasi telemedis juga disediakan mengingat sejumlah terduga Covid-19 melakukan isolasi mandiri di rumah atau tempat penampungan yang disediakan pemerintah atau warga setempat.

BLC membantu masyarakat untuk mengenali ancaman maupun bahaya Covid-19 sehingga mereka dapat juga mengurangi risiko yang lebih besar.

Di kesempatan yang sama, pemimpin program konten aplikasi BLC dr. Sheila Rachma menyampaikan bahwa fitur Bersatu Lawan Covid ini dikembangkan berdasarkan data terkini, tinjauan ilmiah dan berbasis bukti.

"Masyarakat dapat menggunakan fitur periksa gejala mandiri untuk mengetahui status kesehatan, pemantauan isolasi diri, telekonsultasi, mengetahui kerawanan daerah dan edukasi harian," ungkap Sheila Rachma.

Selain masyarakat, aplikasi ini dapat digunakan oleh petugas kesehatan. Mereka dapat melihat perkembangan pasien, fitur pemeriksaan rapid diagnostic test (RDT) dan mempelajari data riwayat medis pasien.

"Aplikasi ini mempermudah petugas untuk dapat melakukan pemantauan pasien Covid pada wilayah kerjanya, melaporkan hasil pemeriksaan pasien termasuk rapid test dan lain-lain. Mobile apps ini terkoneksi langsung ke dalam sistem utama Bersatu Lawan Covid," ujar Sheila.

Mobile apps BLC ini dibentuk dari kolaborasi segala macam aspek tidak hanya menggunakan pendekatan medis melainkan kesehatan masyarakat, psikologis dan sosial.

Adapun, pakar Epidemiologi Dewi Nur Aisyah mengatakan bahwa integrasi data sangat penting dalam masa-masa wabah penyakit seperti ini. Seperti diketahui, tingkat penyebaran virus corona jenis baru ini jauh lebih cepat merebak dibandingkan jenis virus corona lainnya seperti SARS dan MERS. Apalagi saat ini, WHO sudah menyatakan orang yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 tidak lagi menunjukkan gejala batuk, demam dan pilek seperti tiga bulan sebelumnya.

"Aplikasi ini seperti ibarat peta navigasi dalam menghadapi Covid–19," imbuh Dewi.

Satu hal, Dewi Nur Aisyah mengingatkan data yang cepat, akurat dan terintegrasi dibutuhkan untuk menyusun kebijakan dan strategi dalam menghadapi pandemi. Data terintegrasi tidak hanya terkait dengan informasi terkait kesehatan tetapi juga data lainnya, seperti data ekonomi dan sosial.

Di samping itu, pengembangan sistem yang dibangun Kevin Daniel Pantasdo ini tidak terlepas dari pemanfaatan aplikasi yang terlebih dahulu diciptakan yakni Fight Covid–19, oleh Ahmad Alghozi Ramadhan dan tim pengembang Rumahawan Indonesia, Piky Hamonangan, Wahyu Nurhidayat dan Hudio Hizari.

Saat ini, aplikasi ini baru dapat diunduh pada gawai berbasis android di http://bit.ly/BLCplaystore atau dapat mengakses tautan aplikasi pada laman covid19.go.id. Nantinya aplikasi BLC dapat juga bekerja pada gawai berbasis iOS. Masyarakat dapat mengunduh aplikasi BLC di playstore. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 akan terus meningkatkan dan mengembangkan fitur aplikasi ini sehingga memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah pandemi.(bnpb/kominfo/Foto: aplikasi PlayStore Bersatu Lawan Covid)