Deteksi Dini “Pupil Mata Putih” Cegah Kebutaan pada Anak

:


Oleh Irvina Falah, Senin, 6 Februari 2017 | 10:20 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 587


Bandung - Tiap 60 detik, 1 anak di seluruh dunia menjadi buta. Padahal 80% penyebab kebutaan pada anak bisa dicegah melalui pemeriksaan dan tindakan segera. Oleh karena itu, deteksi dini white pupil (pupil putih) menjadi hal yang sangat penting dalam pencegahan kebutaan pada anak.

Demikian pernyataan Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek saat menghadiri pencanangan Kampanye Pupil Putih atau White Pupil Campaign di RS Pusat Mata Nasional Cicendo di Bandung, Minggu pagi (5/2). Kampanye ini dilakukan bertepatan dengan momen peringatan Hari Ulang Tahun ke-108 RS Pusat Mata Nasional Cicendo yang jatuh setiap tanggal 3 Januari. Hadir pula dalam acara ini, Gubernur Provinsi Jawa Barat, Achmad Heryawan dan Walikota Bandung Ridwan Kamil.

"Mata itu adalah indera yang utama. Gangguan ketajaman mata atau gangguan refraksi banyak dialami anak-anak bisa mengganggu prestasi belajar mereka”, ujar Menkes.

Gangguan penglihatan apalagi kebutaan pada anak menimbulkan dampak yang sangat besar pada kehidupan dan masa depan anak itu sendiri. Melaui kampanye pupil putih ini diharapkan masyarakat lebih mengetahui, menyadari sehingga mampu mendeteksi dini adanya katarak, bahkan retinoblastoma di dalam mata seorang anak. Retinoblastoma merupakan tumor ganas mata yang sering terjadi pada anak. Leukocoria (pupil putih) atau seperti “mata kucing” merupakan tanda klinis awal yang tersering ditemukan oleh orang tua atau orang-orang di sekitar pasien. Insidensi retinoblastoma berkisar 1:16.000 dan 1:18.000 kelahiran hidup.

“Terlihat warna putih pada pupil matanya, seperti mata kucing. Lebih jelas bila pada kondisi ruangan redup/gelap atau pada saat terkena flash lampu kamera,” tutur Menkes.

Menurut Menkes, white pupil ini merupakan tanda bahaya. Bukan hanya dapat mengancam penglihatan namun juga mengancam kehidupan (nyawa) seseorang.

“Pendekatan keluarga dalam deteksi dini ini sangat penting. Jika ditemukan tanda white pupil ini atau gangguan penglihatan lainnya, segera periksakan anggota keluarga ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk dilakukan tindakan guna menghindarkan dari risiko kebutaan”, imbuh Menkes.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh PMN RS Mata Cicendo Bandung untuk mengurangi backlog katarak adalah dengan menambah kamar bedah yang pada hari ini diresmikan. Dengan bertambahnya kamar bedah, PMN RS Mata Cicendo Bandung dapat melakukan lebih banyak operasi katarak sehingga dapat mengurangi jumlah penderita katarak.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, dan email kontak@depkes.go.id.
       
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
                        
drg. Oscar Primadi, MPH