Qatar dan Yordania Siap Tingkatkan Investasi, Investor Malaysia Minati Proyek Infrastruktur

:


Oleh Irvina Falah, Rabu, 3 Agustus 2016 | 10:27 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 260


Jakarta - Presiden Joko Widodo terus berusaha menarik investor dari dalam dan luar negeri untuk berinvestasi di Indonesia dengan melakukan berbagai macam perbaikan di antaranya dengan menerbitkan 12 Paket Kebijakan Ekonomi.  Upaya itu tampaknya telah membuahkan hasil, seperti yang disampaikan para delegasi dari negara-negara anggota World Islamic Economic Forum (WIEF) ketika bertemu dengan Presiden Jokowi.

Sore itu, Selasa 2 Agustus 2016, Presiden berturut-turut melakukan pertemuan bilateral dengan delegasi Qatar yang dipimpin Menteri Ekonomi dan Perdagangan Negara Qatar Sheikh Ahmed bin Jassim Al Thani, menerima kunjungan kehormatan Managing Director Khazanah Nasional Berhad Tan Sri Dato' Azman Mokhtar, dan melakukan pertemuan bilateral dengan delegasi Kerajaan Hasyimiyah Yordania yang dipimpin Deputi Perdana Menteri untuk Bidang Ekonomi dan Menteri Industri Perdagangan Kerajaan Hasyimiyah Yordania Jawad Al Anani.

Dalam keterangan pers usai pertemuan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mendampingi Presiden Joko Widodo dalam keterangan tersebut menyampaikan beberapa isu yang dibahas dalam pertemuan antara Presiden dengan para tetamunya.

Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Menteri Ekonomi dan Perdagangan Negara Qatar, Sheikh Ahmed bin Jassim Al Thani, menghasilkan sejumlah kesepakatan terkait investasi. Retno menyebut, pemerintah Qatar berkomitmen untuk terus meningkatkan investasinya di Indonesia.

"Terdapat komitmen yang tinggi dari Qatar untuk terus meningkatkan investasinya di Indonesia. Selama ini, investasi Qatar masih bergerak di bidang telekomunikasi, banking, dan ritel. Akan tetapi Qatar juga ingin melakukan penambahan investasi di bidang-bidang yang lain," terang Retno.

Presiden Joko Widodo bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yang turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut memaparkan 12 paket reformasi ekonomi kepada Sheikh Ahmed bin Jassim Al Thani. Retno menjelaskan, pihak Qatar mengapresiasi apa yang telah dilakukan pemerintah Indonesia tersebut.

"Presiden dan Menko tadi juga menjelaskan mengenai masalah 12 paket reformasi ekonomi yang sangat diterima dengan baik oleh Menteri Ekonomi dan Perdagangan Qatar. Kita merencanakan adanya satu kunjungan delegasi dari Indonesia yang khusus untuk mendiseminasikan 12 paket reformasi ekonomi tersebut," lanjutnya.

Sementara itu, terkait dengan kunjungan kehormatan delegasi Khazanah Nasional Berhad, Darmin Nasution menyampaikan komitmen pihak Khazanah yang ingin memperbanyak portofolio investasinya di Indonesia. Sebelumnya, Khazanah telah berinvestasi pada pembangunan Jalan Tol Cipali di Indonesia.

"Mereka menyampaikan sangat senang dengan kesempatan yang mereka peroleh, tetapi mereka memang ingin melakukan investasi lebih banyak lagi di Indonesia dan menyebut minat mereka. Selain jalan tol, mereka juga berminat di pembangkit listrik dan bidang telekomunikasi," ungkap Darmin.

Bahkan, dalam pertemuan tersebut, perusahaan dari Malayasia tersebut menanyakan langsung kepada Presiden Joko Widodo terkait daerah mana saja yang dapat langsung dimasuki investasi oleh mereka. Khazanah pun berkesempatan untuk menyampaikan sumbangsih pemikiran terkait dengan proyek-proyek di lapangan.

Adapun terkait hasil pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Deputi Perdana Menteri untuk Bidang Ekonomi dan Menteri Industri Perdagangan Kerajaan Hasyimiyah Yordania, Retno menuturkan bahwa pemerintah Yordania berminat untuk melakukan kerja sama ekonomi dan upaya memerangi terorisme dengan Indonesia.

"Yordania berkeinginan untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi. Selama ini kita melakukan kerja sama di bidang pembangunan (pabrik) pupuk dan juga industri strategis Indonesia lainnya. Yang kedua adalah kerja sama dalam memerangi terorisme," ucapnya.

Berdasarkan penuturan Retno, Yordania menginginkan Indonesia untuk terus memerangi terorisme bersama dengan negara-negara muslim lainnya. Pemerintah Yordania sendiri menilai Indonesia sebagai negara muslim terbesar yang mampu untuk menyebarkan nilai Islam yang moderat dan penuh dengan toleransi.

Mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pertemuan tersebut ialah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.