:
Oleh Irvina Falah, Selasa, 26 Juli 2016 | 16:13 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 325
Jakarta, 26 Juli 2016 - Pemerintah akan menyusun kebijakan pangan yang lebih komprehensif menyangkut ketersediaan dan stabilisasi harga bagi komoditas pokok seperti beras, daging sapi, gula, dan jagung. Hal ini disampaikan Menko Perekonomian Darmin Nasution saat memimpin Rapat Koordinasi mengenai Ketersediaan dan Stabilisasi Harga Pangan di Jakarta, hari ini.
Rakor dihadiri oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, Menteri BUMN Rini Soemarno, Kepala BMKG Andi Eka Sakya, Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti, serta pejabat dari Kementerian Perindustrian dan Bappenas.
Sejumlah komoditas pangan yang dibahas dalam rakor tersebut antara lain daging sapi, gula pasir, dan bawang merah. Menyusul perkembangan harga dan ketersediaan stok di pasaran pasca lebaran, ada yang justru mengalami kenaikan harga. “Kita perlu me-review lagi situasi (harga) pangan. Sekarang masih agak tinggi, daging, bawang, dan gula. Sementara beras lebih stabil. Presiden menargetkan dalam 3 bulan ke depan, (strategi) kebijakan pangan dapat dijalankan. Ini nanti akan kita bahas lebih lanjut,” ujar Darmin.
Stok Daging Sapi Aman Hingga Akhir Tahun
Menteri Pertanian Amran Sulaiman telah menerbitkan Permentan nomor 34 Tahun 2016 sebagai pengganti Permentan Nomor 58 Tahun 2015 Tentang pemasukan karkas, daging, dan olahannya. Kini aturan baru membolehkan impor potongan daging secondary cut dan jeroan kepada BUMN dan swasta, serta menghilangkan periodisasi impor. Hal ini ditempuh untuk memenuhi kebutuhan pasokan daging sapi dalam negeri, mengingat harga daging dari bakalan / feedlot yang cukup tinggi di pasaran. “Harapannya, pakan untuk rakyat (jadi lebih) murah”, ujar Amran. Ia juga menjamin kelayakan daging yang diimpor yang telah melalui pemeriksaan oleh Karantina Pertanian.
Perkiraan dari data Kementan dan BPS, pasokan daging sapi di akhir tahun akan mengalami surplus 35.000 ton, di mana permintaan daging sapi periode agustus hingga Desember mencapai 269.000 ton dan total pasokan sebanyak 304.000 ton. Ini termasuk perhitungan pemenuhan sapi kurban untuk hari raya Idul Adha pada 12 September yang akan datang, yang diperkirakan sebesar 300.000 ekor sapi berdasar estimasi kebutuhan tahun lalu.
Menko Perekonomian juga memberi perhatian pada harga gula pasir yang saat ini di kisaran Rp16.000/kg di pasaran, yang menurutnya masih terlalu tinggi. Meskipun pasokan gula pasir di pasaran global saat ini juga menurun akibat perubahan musim yang menurunkan angka produksi, ia mengharapkan pada akhir tahun, harga berada di kisaran Rp12.500/kg. Untuk itu Bulog dipacu untuk meningkatkan stok gula melalui pembelian dari Pabrik-Pabrik Gula dan bila perlu juga menambah kuota impornya untuk memastikan pasokan dan harga gula di dalam negeri terjamin.