:
Oleh Irvina Falah, Jumat, 3 Juni 2016 | 10:49 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 492
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo pagi ini bertolak ke Pohuwanto, Provinsi Gorontalo, Jumat 3 Juni 2016. Di sini, Presiden akan meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gorontalo kapasitas 100 MW. PLTG yang berlokasi di desa Maleo, kecamatan Paguat, kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo ini adalah proyek pembangkit listrik pertama yang telah beroperasi dari program pembangunan pembangkit listrik 35 ribu MW.
Peresmian PLTG Gorontalo ini merupakan agenda dari kunjungan kerja Presiden di hari ketiga. Kunjungan kerja Presiden ke beberapa provinsi ini difokuskan untuk mengatasi ketersediaan listrik. "Kenapa kita kemarin ke Bangka Belitung, Aceh, kemudian ke Kalimantan Barat, besok ke Gorontalo? Dalam rangka menyelesaikan keluhan-keluhan masyarakat mengenai listrik, kekurangan listrik," ucap Presiden kepada wartawan di Mempawah, Kalimantan Barat kemarin.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana, Menteri BUMN Rini Soemarno, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Dirut PLN Sofyan Basir dan Staf Khusus Presiden Sukardi Rinakit.
Pembangunan proyek PLTG Gorontalo 4 x 25 Mega Watt (MW) relatif cepat, sejak dilakukan Groundbreaking pada 19 september 2015 lalu, tak kurang dalam waktu 7 bulan, PLN berhasil merampungkan seluruh pengerjaannya.
PLTG Gorontalo telah melayani kebutuhan listrik masyarakat sejak 11 April 2016, Dengan masuknya system PLTG Gorontalo ini, akan menjadi jawaban kebutuhan listrik di wilayah Sulutgo, khususnya Gorontalo dan mampu meningkatkan rasio elektrikfikasi hingga 84,4 persen. Selain itu PLN berharap penambahan daya pasok listrik bisa menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi di Gorontalo.
Saat ini Beban puncak listrik pada sub sistem kelistrikan Gorontalo adalah 85 MW dengan jumlah pelanggan hingga akhir Mei 2016 mencapai 235 ribu pelanggan. Dengan Beroperasinya PLTG Gorontalo akan sangat membantu dalam memenuhi permintaan pelanggan baru hingga 35 ribu pelanggan di seluruh propinsi Gorontalo.
Selain itu PLTG Gorontalo juga berperan untuk memenuhi kebutuhan listrik di propinsi Sulawesi Utara malalui sistem interkoneksi kelistrikan Sulawesi Utara – Gorontalo 150kV.
Total keseluruhan daya mampu sistem Sulutgo saat ini sebesar 368,65 MW dengan beban puncak mencapai 319,68 MW, ini artinya ada cadangan listrik sebesar 49,57 MW.
Dalam program 35.000 MW, Sulawesi secara keseluruhan akan mendapatkan alokasi pembangkit dengan total kapasitas mencapai 2608 MW yang tersebar di 21 titik.
3 Juni 2016
Tim Komunikasi Presiden
Ari Dwipayana