:
Oleh Irvina Falah, Senin, 23 Mei 2016 | 12:00 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 348
Bogor - Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Pangeran Arab Saudi, Pangeran Alwaleed Bin Talal Bin Abdulaziz Alsaud, di Istana Bogor, Minggu sore 22 Mei 2016.
Turut serta dalam rombongan delegasi tersebut ialah Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Republik Indonesia Mustafa Ibrahim Al Mubarak, Executive Manager for International Relations Hassna Fahad Alturki, Head of Travel and External Affairs Department Hani Agha, Senior Executive Assistant to H.R.H. Prince Alwaleed Fahad al Otaibi, serta Travel and External Affairs Department Coordinator Reem Almorshed.
Dalam keterangan pers usai pertemuan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut mengutarakan bahwa Pangeran Alwaleed berniat untuk meningkatkan investasinya di Indonesia. Pangeran Alwaleed sendiri merupakan chairman dari Kingdom Holding Company dan Alwaleed Philantropis yang telah menanamkan investasinya di seluruh dunia.
"Jadi baru saja Presiden menerima kunjungan kehormatan Pangeran Alwaleed. Dalam pertemuan tersebut disebutkan mengenai keinginan dari Pangeran Alwaleed untuk meningkatkan investasinya di Indonesia," terang Retno Marsudi.
Retno menjelaskan lebih lanjut bahwa Pangeran Alwaleed sangat senang dengan meningkatnya hubungan Indonesia dengan Arab Saudi setelah kunjungan Presiden Joko Widodo ke Arab Saudi tahun lalu. Retno juga mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut Presiden Joko Widodo menekankan kepada Pangeran Alwaleed tentang prioritas pembangunan Indonesia saat ini.
"Sejauh ini Pangeran Alwaleed banyak berinvestasi di bidang perhotelan dan perbankan. Tapi tadi dibicarakan mengenai prioritas pembangunan pemerintah Indonesia, yakni di bidang infrastruktur," tandas Retno.
Kerja Sama Ekonomi Kedua Negara
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, yang turut mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pertemuan tersebut menambahkan bahwa kunjungan Pangeran Alwaleed merupakan bagian dari proses penguatan kerja sama ekonomi antara pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi yang dimulai sejak kunjungan Presiden Joko Widodo pada September 2015.
Pembicaraan kerja sama yang telah dilakukan antara Pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi menghasilkan beberapa kesepakatan, salah satunya adalah untuk memulai pembangunan kilang minyak di Cilacap, Jawa Tengah.
"Dalam waktu dekat kilang minyak Cilacap itu akan dimulai proses pembangunannya. Besok pagi di Pertamina akan ditandatangani satu perjanjian untuk dilakukan 'basic engineering' yang menandai dimulainya proses pengembangan kilang Cilacap," tambah Menteri ESDM.
Lebih jauh, Sudirman Said menjelaskan bahwa selain pengembangan kilang minyak di Cilacap, Aramco sebagai pihak yang terkait dalam kerja sama tersebut juga berkomitmen untuk mengerjakan dua kilang minyak lainnya, yaitu di Balongan (Jawa Barat) dan Dumai (Riau).
Terkait dengan peran Indonesia terhadap Arab Saudi, pemerintah Arab Saudi memberikan kesempatan kepada Pemerintah Indonesia untuk membangun rumah sakit Indonesia di Arab Saudi.
"Kita juga mendapat satu kesempatan untuk membangan rumah sakit Indonesia di Arab Saudi dan kita sudah mendapatkan alokasi tanah di sana," ucap Sudirman Said.
Selain dua kerja sama tersebut, pemerintah Arab Saudi juga menjajaki kemungkinan untuk dapat bekerja sama di bidang investasi keuangan melalui kerja sama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI), perusahaan pembiayaan infrastruktur yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia.
Turut mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pertemuan tersebut ialah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Sudirman Said, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel.