:
Oleh Irvina Falah, Jumat, 20 Mei 2016 | 09:37 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 468
Jakarta,16 Mei 2016 (Humas Bakamla) – Kegiatan Working Level Meeting (WLM) dilaksanakan tanggal 18 s.d. 19 Mei 2016 di Jakarta. Kegiatan ini merupakan pertemuan persiapan guna membahas pelaksanaan dan mendiskusikan agenda maupun isu-isu yang nantinya akan dibahas dalam pertemuan HACGAM ke-12 pada bulan September 2016 di Jakarta. Pertemuan WLM ini dihadiri oleh negara-negara anggota HACGAM sebanyak 20 negara yaitu Bangladesh, Brunei Darussalam, RRT, Hongkong, India, Indonesia, Australia, Filipina, Jepang, Kamboja, Korea, Laos, Malaysia, Myanmar, Pakistan, Singapura, Sri Langka, Thailand, Vietnam, dan Maldives. Selain itu kegiatan WLM kali ini dihadiri observer dari ReCAAP (Singapura) dan JICA (Jepang).
WLM menjadi ajang pertukaran informasi mengenai situasi terkini dalam mencegah dan menangani tindak pelanggaran hukum di laut oleh perwakilan Coast Guard Asia, pesertanya, antara lain Indian Coast Guard, Japan Coast Guard dan Philippines Coast Guard. Selain itu, akan disampaikan pula materi mengenai pendekatan umum dalam memerangi perampokan bersenjata di Asia Timur oleh Malaysian Maritime Enforcement Agency, Indian Coast Guard dan Japan Coast Guard. Kegiatan sharring informasi ini dimoderatori oleh Bapak Widya Rahmanto selaku Pejabat dari Kementerian Luar Negeri RI.
Kegiatan WLM juga diawali dengan workshop pada tanggal 17 Mei 2016, yang fokus pada pembahasan penanganan permasalahan Piracy & Armed Robbery Against Ship di wilayah Asia dan Selat Malaka yang mengikut-sertakan seluruh negara yang terkait. Melalui penyelenggaraan workshop, diharapkan dapat meengidentifikasikan permasalahan keamanan laut khususnya Piracy & Armed Robbery Against Ships di masing – masing negara, tindakan penanganan yang dilakukan oleh negara tersebut, kerjasama yang dilakukan antar negara dalam penanganan permasalahan tersebut dan hambatan yang dialami dalam penanganan permasalahan Piracy & Armed Robbery Against Ship. Hasil pelaksanaan kegiatan Workshop ini akan dijadikan bahan dalam rapat WLM dan pendalaman pada Heads Asian Coast Guard Agency Meeting (HACGAM) yang ke-12 juga akan dilaksanakan di Indonesia.
Dalam sejarahnya, HACGAM merupakan forum kerjasama negara – negara Asia yang bersifat sukarela (voluntary engagement) dibidang keamanan maritim. Awalnya HACGAM dibentuk guna berbagi informasi tentang masalah keamanan maritim (khususnya Piracy dan Armed Robbery) dengan fokus pada Capacity Building. Perkembangan selanjutnya, HACGAM bertujuan untuk membangun dan mengembangkan kapasitas badan – badan Coast Guard di Asia dan kerjasama saling menguntungkan dan menjadikan perairan kawasan yang bebas dari Piracy dan Armed Robbery, sehingga perairan kawasan menjadi aman dan nyaman bagi penggunanya, baik untuk niaga, wisata, dan kegiatan ekonomi lainnya.
Pertemuan HACGAM merupakan upaya peningkatan kemampuan di bidang keamanan, keselamatan, perlindungan maritim dan information sharing dan telah bergerak kearah kerjasama konkret misalnya berupa seminar/workshop, joint exercise dan kerjasama yang saling menguntungkan antara Coast Guard di Asia.
Piracy dan armed robbery (perompakan dan perampokan bersenjata) telah menjadi permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian di kawasan Asia. Menurut data yang dirilis oleh IMB, terjadinya Piracy dan armed robbery di wilayah Asia khususnya Selat Malaka masih cukup tinggi walaupun telah terjadi penurunan dari tahun ke tahun. Namun demikian aparat keamanan dan keselamatan laut di Indonesia menjamin keamanan sepenuhnya apabila kapal-kapal asing berlayar melalui Selat Malaka tersebut, selain sudah ada bentuk kerjasama/kesepakatan antara Indonesia-Malaysia-Singapura. Apapun bentuk tindakan melawan hukum, apalagi permasalahan piracy dan armed robbery ini perlu ditangani bersama oleh negara – negara di kawasan Asia.