:
Oleh Irvina Falah, Kamis, 19 Mei 2016 | 15:58 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 532
Sochi - Presiden Joko Widodo dan rombongan akhirnya tiba di Sochi, Rusia, Rabu 18 Mei 2016 pukul 14.35 waktu setempat (WS) atau 18.35 WIB. Sebelum mendarat di Bandar Udara Adler Sochi, pesawat kepresidenan Indonesia-1 transit terlebih dahulu di Bandar Udara Internasional Tolmachevo, Rusia.
Setibanya di Bandar Udara Adler Sochi, Presiden disambut di antaranya oleh Duta Besar Repubilk Indonesia untuk Rusia Wahid Supriyadi, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Yurievich Galuzin, dan Walikota Sochi Pahamov Anatoliy Nikolaevich.
Lawatan Presiden Joko Widodo ke Rusia ini dimaksudkan untuk melakukan pertemuan terbatas dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan penandatanganan perjanjian bilateral antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Rusia. Selain itu, Presiden juga dijadwalkan untuk menghadiri gelaran Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Rusia 2016.
Konferensi tersebut diadakan dalam rangka memperingati 20 tahun kerja sama kemitraan ASEAN dengan Rusia. Tema yang diangkat dalam KTT ASEAN-Rusia kali ini adalah "Moving Towards a Strategic Partnership for Mutual Benefit" atau Bergerak menuju Kemitraan Strategis yang Saling Menguntungkan. Melalui konferensi itu, negara anggota ASEAN dan Rusia akan membahas berbagai upaya untuk memperkuat kerja sama kemitraan, mempersempit kesenjangan pembangunan, menjalin konektivitas, serta memberikan hasil konkret bagi kesejahteraan masyarakat.
"Rusia berperan sangat aktif setelah bergabung dengan ASEAN Regional Forum. Dalam kerjasama ASEAN, ada plan of action sampai 2015," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya di Seoul, Selasa 17 Mei 2016.
Selain 2 agenda utama tersebut di atas, Presiden Joko Widodo juga dijadwalkan untuk dapat bertemu dengan Perdana Menteri Vietnam, Nguyá»…n Xuân Phúc.
"Ada juga permintaan pertemuan dari Perdana Menteri Vietnam," terang Menlu.
Dalam kunjungannya ke Rusia, Presiden didampingi oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Staf Khusus Presiden Johan Budi.