Setya Novanto Ketum Partai Golkar, Presiden Jokowi : Pilihan dari yang Memiliki Hak Suara

:


Oleh Irvina Falah, Rabu, 18 Mei 2016 | 11:42 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 247


Seoul - Presiden Joko Widodo menanggapi terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa 2016 Partai Golkar yang dilaksanakan di Nusa Dua, Bali. Tanggapan tersebut disampaikan Presiden ketika ditanyakan oleh para jurnalis di sela kunjungannya ke Korea Selatan, Selasa 17 Mei 2016.

Presiden berpesan agar semua pihak menghormati pilihan yang sudah diberikan oleh para pemegang hak suara dari Partai Golkar.

"Ini kan wilayahnya Partai Golkar. Siapapun yang terpilih itu merupakan pilihan dari yang memiliki hak suara baik di DPP, DPD, maupun di ormas-ormasnya. Kita hormati pilihan itu," ujarnya.

Ditanyakan mengenai kemungkinan masuknya Partai Golkar ke dalam kabinet, Presiden menegaskan bahwa sampai dengan saat ini belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Ketika ditanyakan oleh para jurnalis terkait dengan informasi bahwa Luhut menyebutkan Presiden tidak menyetujui ketua umum partai yang merangkap jabatan, Presiden mengindikasikan bahwa dirinya menyerahkan sepenuhnya hal tersebut pada mekanisme yang ada di partai.

"Sudah saya sampaikan dengan jelas di pembukaan Munaslub, silakan Pak Luhut telpon-telpon atau mengumpulkan DPD. Pak Jusuf Kalla juga silakan," jawabnya.

Presiden Joko Widodo tidak mempermasalahkan keduanya untuk turut berperan dalam Munaslub Golkar dalam kapasitas masing-masing sebagai kader yang pernah aktif di Dewan Pertimbangan Partai Golkar serta mantan ketua umum Partai Golkar.