:
Oleh Irvina Falah, Kamis, 12 Mei 2016 | 16:20 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 637
Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan bekerjasama dengan Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah (Bakohumas) Pusat menyelenggarakan Forum Komunikasi Kehumasan untuk mensosialisasikan program Bela Negara kepada 153 humas pemerintah, di ruang Aula Nusantara I Kementerian Pertahanan, di Jakarta, Rabu, 11 Mei 2016.
Forum Komunikasi Kehumasan mengambil tema yaitu “Melalui Forum Komunikasi Kehumasan Kita Tingkatkan Penting Kesadaran Bela Negara Bagi Seluruh Komponen Bangsa”.
Hadir pada kesempatan itu, Direktur Kemitraan Komunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedet Surya Nandika selaku Ketua Pelaksana Bakohumas, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Djundan Eko Bintoro,M.Si(Han), , Kepala Biro Humas Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Fajar Tri, Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri, Dodi Riatmaji, Kepala Biro Administrasi dan Sistem Informasi Laporan Ombudsman RI, Budiono Widagdo, dan Direktur Bela Negara Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Laksamana Pertama TNI Muhammad Faisal, SE, MM selaku pembicara.
Dalam paparannya, Direktur Bela Negara Laksamana Pertama TNI Muhammad Faisal, SE, MM, menjelaskan bahwa program Bela Negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara Indonesia sebagaimana diatur pasal 30 UUD 1945. Bela Negara berbeda dengan wajib militer, karena bela negara ingin membangun sikap dan perilaku setiap warga negara untuk memiliki kesadaran cinta tanah air, semangat nasionalisme.
Apalagi, menurut Faisal, ancaman pertahanan negara tidak semata serangan militer. Ancaman nyata justru upaya melemahkan bangsa Indonesia dengan penurunan nilai moral melalui narkoba, pornographi, dan paham kekerasan.
Ditambahkannya juga, saat ini Kementerian Pertahanan telah bekerjasama dengan sejumlah instansi dan organisasi masyarakat (ormas) guna mendukung pelaksanaan program Bela Negara. Antara lain dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memasukkan Bela Negara dalam kurikulum pendidikan dasar sampai menengah. Juga kerjasama dengan Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi serta sejumlah rektor Perguruan Tinggi se-Indonesia agar OSPEK mahasiswa baru diisi materi Bela Negara. Lewat kerjasama lintas sektor ini, Kementerian Pertahanan menargetkan tercapai 100 juta kader Bela Negara.
Sementara itu, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Djundan Eko Bintoro,M.Si(Han), menyampaikan harapannya lewat sosialisasi kepada para humas pemerintah maka semakin luas penyebaran informasi mengenai pentingnya program Bela Negara kepada masyarakat melalui media-media komunikasi milik kementerian dan lembaga pemerintah.
Demikian siaran pers Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan RI.