Usai Kunjungi Korea Selatan, Presiden Hadiri KTT ASEAN-Rusia

:


Oleh Irvina Falah, Kamis, 12 Mei 2016 | 15:24 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 417


Jakarta - Sore hari ini, Selasa, 10 Mei 2016, Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas (ratas) guna membahas persiapan kunjungan kenegaraan ke Seoul, Republik Korea dan kunjungan kerja ke Sochi, Federasi Rusia. Pembahasan ini, menurut Presiden penting agar kunjungan ini dipersiapkan dengan matang sehingga hasil dari kunjungan ini dapat memberi dampak langsung bagi rakyat Indonesia.

Usai ratas yang berlangsung selama 20 menit tersebut, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa kunjungan Presiden ke Korea Selatan adalah untuk memenuhi undangan Presiden Korea Selatan dan kunjungan dilakukan pada tanggal 15-18 Mei 2016. "Sifat kunjungan adalah kunjungan kenegaraan," kata Menlu kepada wartawan.

Menlu menjelaskan bahwa Korea Selatan merupakan salah satu mitra utama Indonesia  di bidang perdagangan, investasi dan juga pariwisata. "Dan Korea Selatan akan dijadikan mitra Indonesia untuk akselerasi industrialisasi," ucap Menlu.

Selain melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Park Geun-Hye, Presiden Jokowi juga akan melakukan pertemuan bisnis, memberikan keynote speech di Asian Leadership Conference. "Ini merupakan satu forum yang sangat besar sekali dan presiden diminta untuk memberikan keynote speech yang bertema leadership and inovation," ucap Menlu.

Sementara itu, kunjungan Presiden Jokowi ke Sochi, Rusia, pada 18 Mei 2016, dijadwalkan memiliki dua agenda utama, yakni pertemuan bilateral dengan Presiden Vladimir Putin dan menghadiri KTT ASEAN-Rusia. "KTT ASEAN-Rusia adalah untuk memperingati 20 tahun kemitraan ASEAN dan Rusia," ucap Menlu.

Menlu juga mengatakan bahwa ada beberapa draft Nota Kesepakatan sebagai hasil dari kunjungan baik di Korea Selatan maupun Rusia yang sampai saat ini masih dinegosiasikan. "Di sektor bisnis juga beberapa bisnis deal juga sedang coba dimatangkan," ujar Menlu.