:
Oleh Irvina Falah, Rabu, 11 Mei 2016 | 11:30 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 362
JAKARTA - Presiden Joko Widodo menerima kunjungan anggota Dewan Negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Yang Jiechi, di Istana Merdeka, Senin 9 Mei 2016. Dalam pertemuan tersebut, Presiden didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Pertemuan tersebut membahas tentang komitmen kedua negara untuk meningkatkan hubungan bilateral di semua bidang, terutama terkait investasi dan perdagangan. Menlu Retno menyampaikan kepada para jurnalis usai pertemuan bahwa Dewan Negara RRT membawa pesan dari Presiden Xi Jinping kepada Presiden Joko Widodo.
"Intinya adalah membawa pesan dari Presiden Xi Jinping kepada Presiden Jokowi bahwa RRT berkomitmen untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan Indonesia di semua lini, di semua bidang, dari bidang ekonomi, trade investment, dan lain-lain," ujarnya mengawali keterangan pers.
Menlu menjelaskan bahwa kerja sama perdagangan antara Indonesia dan RRT saat ini dari segi jumlah dapat dikatakan cukup besar, yakni USD 44,4 miliar. Namun, dikarenakan tren menunjukkan penurunan, Presiden Joko Widodo meminta agar kerja sama perdagangan tersebut dapat ditingkatkan kembali.
"Oleh karena itu ada beberapa usulan dari Indonesia, misalnya Indonesia akan mendirikan IDBC (Indonesian Diaspora Business Council) di Shanghai, pusat promosi di Beijing dan sebagainya,"
Selain membahas tentang kerja sama infrastruktur yang sudah berjalan, delegasi Dewan Negara RRT mengatakan pula bahwa untuk tahun ini terdapat peningkatan investasi sebesar 400% dari Tiongkok yang disambut baik oleh Presiden Joko Widodo. "Presiden tentunya menyambut baik upaya-upaya yang sudah dilakukan untuk menarik investasi asing ke Indonesia," ujar Menlu Retno.
Turut hadir dalam rombongan delegasi Dewan Negara Tiongkok dalam pertemuan tersebut di antaranya ialah Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xie Feng, Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Liu Zhenmin, Wakil Menteri Pertanian Tiongkok Yu Kangzhen, serta Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok Gao Yan.