:
Oleh Irvina Falah, Sabtu, 30 April 2016 | 11:23 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 424
Jayapura - Presiden Joko Widodo menyaksikan pertandingan perdana Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 di Stadion Mandala Jayapura antara Persipura Jayapura melawan Persija Jakarta, Jumat malam 29 April 2016.
Tiba di stadion pukul 23.00 WIT, saat pertandingan memasuki istirahat, Presiden didampingi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Gubernur Papua Lukas Enembe langsung menuju lapangan.
Di lapangan, Presiden diberi pluit oleh wasit. Tidak berapa lama Presiden meniup pluit tersebut. Peniupan pluit oleh Presiden ini menandakan dimulainya ISC 2016. Laga perdana antara Persipura Jayapura melawan Persija Jakarta berakhir dengan skor imbang 1-1 dan disaksikan oleh 21 ribu penonton.
Babak Baru Sepak Bola Indonesia
ISC adalah kompetisi sepakbola yang terdiri dari dua bagian, A dan B. ISC A diisi oleh 18 klub yang berasal dari kompetisi Liga Super Indonesia (ISL). ISC B dihuni 59 klub Divisi Utama. ISC tidak memberlakukan sistem promosi dan degradasi.
18 klub peserta ISC 2016 adalah Semen Padang, Sriwijaya FC, Persija Jakarta, Persib Bandung, Madura United, Persela Lamongan, Gresik United, Arema Cronus, Surabaya United Bhayangkara, Barito Putera, Mitra Kukar, Bali United, Persiba Balikpapan, PSM Makassar, PS TNI, Perseru Serui, Persipura Jayapura dan Pusamania Borneo.
Menpora yang turut mendampingi Presiden sejak dari Jakarta, menjelaskan bahwa ISC bukan lagi sekedar turnamen, tapi merupakan kompetisi murni. "Dimana mempertemukan seluruh tim yang terlibat di 2 klasemen, baik di ISC A dan ISC B. Dan ini sudah home and away, tiap tim akan bertemu di masing-masing kandang maupun di mana mereka berada di grup," ucap Menpora ketika menjawab pertanyaan wartawan siang tadi di Bandara Sultan Muhammad Salahudin Bima.
Menpora juga menjelaskan bahwa ISC ini merupakan tindak lanjut dari sebuah kebijakan pemerintah sesuai dengan arahan presiden bahwa reformasi tata kelola sepakbola tidak boleh berhenti sampai di sini, terus berlanjut. "Artinya, reformasi tata kelola sudah kita lihat sebagai role model baru, di mana penerapan transparansi, tata kelola, konsistensi terhadap regulasi yang dilakukan maupun yang diatur operator atau penyelenggara dilaksanakan dengan baik," kata Menpora.
"ISC ini adalah momentum bahwa reformasi tata kelola dilaksanakan di ISC ini, di mana semua yang terlibat baik itu sponsor itu secara transparan memberikan laporan kepada publik, termasuk diaudit sauditor independen," kata Menpora.