Kunjungan ke Istana Noordeinde, Akhiri Kunjungan Presiden Jokowi ke Eropa

:


Oleh Irvina Falah, Selasa, 26 April 2016 | 17:07 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 637


DEN HAAG - Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Istana Noordeinde Den Haag, Jumat sore 22 April 2016, merupakan agenda terakhir kunjungan resmi Presiden selama lima hari di Eropa. Di Istana ini, Presiden mengadakan pertemuan dengan Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima.

Kerjasama Pengelolaan Air Indonesia-Belanda

Presiden Jokowi dalam pertemuan ini menyampaikan harapan untuk dapat meningkatkan kerjasama di bidang pengelolaan air. Hal itu dikarenakan, Raja Willem adalah salah satu tokoh dunia yang menekuni isu pengelolaan air, disamping Belanda juga memiliki keunggulan di bidang pengelolaan air.

"Saya menyambut baik kerjasama pengelolaan air, termasuk proyek-proyek water supply and sanitation, water for food and ecosystems, water governance, serta water safety," ucap Presiden. Demikian pula halnya dengan proyek Jakarta Coastal Development Strategy (JCDS), dan National Capital Integrated Coastal Development ( NCICD).

Dunia Tertarik Ekonomi Inklusif Indonesia

Usai bertemu dengan Raja Willem, Presiden bertemu Ratu Maxima dalam kapasitasnya sebagai Special Adviser Sekjen PBB di Istana Noordeinde tanggal 22 April 2016.

Dalam pertemuan ini, Presiden menyampaikan bahwa Indonesia telah memiliki Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI). "Strategi Nasional ini antara lain berisi pendidikan keuangan untuk masyarakat, pengembangan instrumen hukum dan perlindungan konsumen," kata Presiden.

Ratu Maxima menyampaikan apresiasinya dan sebagai bentuk komitmennya dalam meningkatkan kerjasama dengan Indonesia, "Saya memiliki rencana berkunjung ke Indoneia tahun 2016 ini," ucap Ratu Maxima.

Dalam kunjungan nanti, lanjut Ratu Maxima, diharapkan dapat dibahas mengenai implementasi Strategi Nasional. "Antusiasme yang tinggi juga datang dari Bank Dunia, IMF dan Gates Foundation untuk bekerjasama dengan Indonesia dalam isu ekonomi inklusif," ucap Ratu Maxima.

Presiden menyampaikan bahwa pemerintah telah berkomitmen untuk terus memberikan kebijakan yang memiliki keberpihakan terhadap UMKM. "Komitmen kebijakan ini ditandai dengan peningkatan akses keuangan bagi UMKM melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga yang lebih rendah," ucap Presiden.