Indonesia Merupakan Mitra yang Sangat Penting Bagi Uni Eropa

:


Oleh Irvina Falah, Kamis, 21 April 2016 | 22:03 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 526


Brussel - Presiden Joko Widodo bertemu dengan Pesiden Parlemen Uni Eropa, Martin Schulz, Kamis, 21 April 2016,  di Kantor Presiden  Uni Parlemen Eropa di Brussels.

Presiden Parlemen Uni Eropa menyampaikan bahwa Indonesia merupakan mitra yang sangat penting bagi Uni Eropa. Presiden Parlemen Uni Eropa juga mendukung kemajuan pembahasan Scoping papers dan mengharapkan negoisasi CEPA dapat segera dimulai.

Selain itu Presiden Parlemen Uni Eropa sangat menghargai peran Indonesia menjaga perdamaian dunia termasuk dalam isu Arab Saudi- Iran.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo menjelaskan mengenai perkembangan politik dan demokrasi di Indonesia. Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia juga mampu mengembangkan demokrasi dan juga toleransi. Nilai-nilai ini sangat penting untuk dikembangkan ke seluruh dunia, karena nilai-nilai tersebut penting bagi perdamaian dunia.

Atas undangan Presiden Parlemen Uni Eropa, Indonesia akan kirimkan tokoh dialog antar agama untuk hadir dalam acara yang akan diselenggarakan Parlemen Eropa.

Presiden Joko Widodo juga mengharapkan perlakuan non diskriminasi dapat diberlakukan bagi CPO Indonesia. Presiden Jokowi mengatakan isu "sustainability" merupakan prioritas bagi Indonesia.

Presiden Joko Widodo dan Presiden Parlemen Uni Eropa sepakat mengenai pentingnya peningkatan kerjasama antara parlemen Indonesia dengan Parlemen Uni Eropa. Presiden Joko Widodo senang mendengar adanya rencana pembentukan persahabatan parlemen Indonesia dan Uni Eropa.

Presiden Jokowi dan Presiden Parlemen Uni Eropa juga sepakat bahwa hubungan Uni Eropa dengan ASEAN penting untuk ditingkatkan.

Turut serta mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan Presiden Parlemen Uni Eropa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar RI untuk Uni Eropa Yuri O. Thamrin serta Direktur Kerjasama Intra Kawasan Amerika Eropa Dewi Tobing.