Football For Peace: Diplomasi Sepakbola Untuk Perdamaian

:


Oleh Irvina Falah, Kamis, 21 April 2016 | 15:36 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 504


Di penghujung kunjungan resminya di London, Inggris, Rabu 20 April 2016, Presiden Joko Widodo meninjau Lapangan Sepak Bola Sekolah Chobham Academy. Di sekolah sepakbola ini, anak-anak tidak hanya diajarkan bermain sepakbola, tapi juga dikenalkan sejak dini tentang perdamaian melalui program "Sepakbola untuk Perdamaian" atau "Football for Peace". Inisiatif Football for Peace diluncurkan pada tahun 2013 oleh Kashif Siddiqi untuk mendorong perdamaian serta peningkatan pemahaman dan toleransi melalui olahraga sepak bola.

Presiden mengatakan bahwa Football for Peace adalah sebuah cara diplomasi sepakbola agar dapat dimulai sejak anak-anak. Anak-anak yang tergabung dalam sekolah sepakbola ini berasal dari berbagai negara, seperti Jerman, Ghana, Afrika Selatan dan tentunya dari Inggris sendiri. "Kemudian mereka dirukunkan, direkatkan hubungannya di sini dengan sepakbola. Kira-kira itu yang kita lihat. Mereka dari beberapa sekolah, dari beberapa area yang ada di sini, dan kumpul di sini," ujar Presiden.

Saat ditanya apakah akan membangun sekolah sepakbola seperti ini di Indonesia. "Kita melihat dulu. Saya kira ini sangat bagus, kita lihat," jawab Presiden.

Setelah mengunjungi sekolah sepakbola, Presiden mengunjungi Velodrome serta  melihat fasilitas olimpiade yang dialihfungsikan menjadi fasilitas umum sejak bulan Maret 2014.

Presiden selama berada di Velodrome melakukan tur singkat dan mendengarkan penjelasan dari  Shaun Dawson (CEO Lee Valley Regional Park Authority) mengenai fasilitas Velodrome, dan James Middling (Global Head of Sport and Events Mott MacDonald) beserta Jeff Burke (Direktur ES Global) mengenai proses pembangunan gedung velodrome.

Pada pukul 15.25, Presiden Republik Indonesia dan Delegasi Resmi dijadwalkan meninggalkan Velodrome dan menuju East Village menggunakan kendaraan.

Dari velodrome, Presiden melanjutkan peninjauan  pemukiman atlet (Olympic Village) yang dialihfungsikan menjadi distrik perumahan umum ketika program regenerasi kompleks olimpiade dijalankan. Saat ini terdapat 2.818 rumah di East Village. Selain perumahan, di lokasi tersebut juga dibangun perkantoran, pertokoan, sekolah, dan pusat kesehatan.

Presiden sempat melihat area gedung apartemen di East Village dan meninjau salah satu rumah yang terletak di lantai 10 apartemen.

Usai berkunjung ke pemukiman atlet, Presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Bandara Stansted London untuk melanjutkan penerbangan menuju Brussels dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.

London, 20 April 2016
Tim Komunikasi Presiden

Ari Dwipayana