:
Oleh Irvina Falah, Kamis, 21 April 2016 | 15:29 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 430
Presiden Joko Widodo adalah tipe pemimpin yang tidak suka berlama-lama hanya bekerja dari belakang meja, tanpa turun ke lapangan. Bagi Presiden turun ke lapangan akan lebih bermanfaat dibandingkan hanya menunggu laporan.
"As you know I don't like to stay in the office. I like to go around. I like to go to the field. In Indonesia we call it managing by walking around or blusukan," ucap Presiden pada pertemuan dengan CEO dari perusahaan terkemuka di Inggris, Rabu 20 April 2016 di Grosvenor House, London.
Terlebih lagi saat ini, pemerintah telah memutuskan dua sektor yang dapat mempercepat pertumbuhan, yakni infrastruktur dan investasi.
Dengan blusukan ke lapangan, selain untuk mengecek kemajuan infrastruktur, juga akan melihat masalah yang ada di lapangan dan juga mendengarkan langsung aspirasi dari masyarakat. "Kalau saya blusukan satu kali, maka menteri akan datang 4 kali dan dirjen sebanyak 12 kali," ucap Presiden ketika bertemu dengan CEO dari perusahaan terkemuka di Inggris, Rabu 20 April 2016 di Grosvenor House, London.
Di awal sambutannya, Presiden menegaskan pemerintah telah berkomitmen untuk terus melakukan reformasi ekonomi agar dapat memenangkan persaingan antar negara yang telah berjalan.
Bebeberapa CEO yang hadir pada pertemuan ini, Michael Lawrence (Asia House), Sir Henry Keswick (Jardine & Matheson), Bob Dudley (British Petroleum), Lord James Sassoon (Jardin & Matheson), Stuart Gulliver (HSBC), Sir John Peace (Standard Chartered), Paul Kahn (Airbus), Colin Smith (Rolls Royce) dan Julian Adams (Prudential).
Turut mendampingi Presiden, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Kepala BKPM Franky Sibarani, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf dan Dubes Indonesia untuk Inggris Rizal Sukma.
London, 20 April 2016
Tim Komunikasi Presiden
Ari Dwipayana