Bertemu PM Cameron, Indonesia Tekankan Kerjasama Ekonomi Kreatif

:


Oleh Irvina Falah, Rabu, 20 April 2016 | 08:48 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 479


Tepat pukul 11.20 Waktu Setempat (WS) atau 17.20 WIB, Selasa 19 April 2016, mobil yang ditumpangi Presiden Joko Widodo memasuki kawasan Downing Street 10 di Kota London, Kantor Perdana Menteri Kerajaan Inggris PM David Cameron. Tidak berapa lama, PM Cameron keluar dari kantornya untuk menyambut Presiden Jokowi. Keduanya pun berjalan dan berfoto bersama di depan pintu yang bertuliskan angka 10.

Usai pertemuan empat mata, pertemuan dilanjutkan dengan pertemuan bilateral. Presiden Jokowi mengatakan bahwa merupakan kehormatan bagi dirinya dapat mengunjungi London dan merupakan kunjungan balasan atas kehadiran PM Cameron di Jakarta pada tahun lalu. "Kunjungan saya kali ini akan digunakan untuk memperkuat kerja sama ekonomi kreatif dan mengembangkan industri kreatif kita," ucap Presiden

Untuk melengkapi kerjasama perdagangan dan investasi yang sudah terjalin kuat antara dua negara, Presiden Jokowi meminta kiranya kerjasama  industri kreatif juga dapat ditingkatkan.  Komitmen untuk memperkokoh kerjasama di bidang industri kreatif dilakukan melalui penandatanganan MoU mengenai industri kreatif.

Sementara itu, PM Cameron mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara yang akan menjadi negara ekonomi terbesar ketujuh di dunia pada tahun 2030. "Negara terbesar keempat di dunia dan memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Indonesia juga merupakan mitra utama bagi Inggris," ujar PM Cameron.

Inggris, lanjut PM Cameron, merupakan negara terbesar ke lima yang berinvestasi di Indonesia. "Ekspor berkembang di antara kedua negara dan jumlah pelajar Indonesia yang belajar di Inggris semakin banyak," ucap PM Cameron.

PM Inggris menyatakan dukungan kemitraan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa. "Inggris mendukung kuat soal ini," ucap Presiden.

Indonesia Dijadikan Model Islam yang Damai

Selain itu kedua pemimpin juga membahas berbagai permasalahan dunia antara lain counter terorisme dan counter extremism. PM Cameron menyampaikan Indonesia memiliki banyak hal yang dapat dibagi untuk menjawab berbagai tantangan. Indonesia dinilai memiliki aset luar biasa yaitu sebagai negara muslim terbesar dan sekaligus negara demokrasi.

Indonesia di mata PM Cameron memiliki peranan penting dalam mengatasi ekstremisme dan terorisme global. "Saya sangat terkesan dengan pendekatan Indonesia mengatasi ekstremisme dan terorisme tetapi juga meneguhkan Islam sebagai agama yang damai," ucap PM Cameron.

Islam yang diajarkan di Indonesia adalah dapat dijadikan model di dunia dan Indonesia harus memainkan perannya untuk menyebarkan Islam yang damai.

Inggris juga mengapresiasi peran Indonesia dalam Bali Democracy Forum dan menyampaikan keinginan kerjasama dalam konteks forum tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan pada PM Cameron "Sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia mempunyai peran untuk menunjukan kepada dunia bahwa islam, demokratis, dan toleransi dapat berjalan beriringan. Indonesia akan senang membagi pengalaman itu."

Penandatanganan MoU

Dalam memperkokoh kerjasama kedua negara dilakukan penandatanganan MoU di ruang terpisah. Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Kepala Bekraf Triawan Munaf, Dirut Garuda dengan mitranya di Inggris. Dokumen yang ditanda tangani: MoU on Tertiary Education, MoU Concerning Information and Experience Sharing on Hosting Sports Events, MoU on Creative Industries, MoU Implementing Agreement on Marine Affair and Fisheries serta  MoU antara PT Garuda dengan Airbus.

London, 19 April 2016
Tim Komunikasi Presiden

Ari Dwipayana