Penanda-Tanganan Kontrak Pembangunan Wisma Atlet Kemayoran

:


Oleh Irvina Falah, Jumat, 18 Maret 2016 | 12:08 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 491


17 Maret 2016 - Sekjen Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Taufik Widjoyanto, Dirjen Penyediaan Perumahan Syarif Burhanuddin dan Deputi 5 Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot S Dewa Broto di gedung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyaksikan penanda-tangan kontrak rencana pembangunan 10 tower rusun atlet (wisma atlet) di kawasan Kemayoran dalam rangka persiapan penyelenggaraan Asian Games tahun 2018. Acara tersebut juga dihadiri oleh Dirut Pengelola Kemayoran dan perwakilan dari KOI. Mereka yang menanda-tangani kontrak pembangunan senilai Rp 3,5 trilyun tersebut adalah PPK Rumah Susun Tingkat Tinggi II, Ditjen Penyediaan Perumahan dengan para kontraktor pelaksana, antara lain Abipraya-Indulexco KSO, PT Waskita Karya, Adhi-Jaya Konstruksi-Penta, dan Wika Cakra KSO.
 
Wisma atlet yang akan dibangun dengan menggunakan anggaran dari Ditjen Penyediaan Perumahan ini akan terdiri dari 10 tower dengan 7.424 unit hunian akan berdiri di atas lahan seluas 10 hektar. Pembangunannya akan memakan waktu sekitar 17 bulan atau diperkirakan akan selesai pada bulan September 2017. Pasca Asian Games 2018, bangunan wisma atlet Kemayoran akan dimanfaatkan sebagai hunian bagi penduduk Jakarta yang berhak (sesuai kriteria yang ditetapkan) yaitu antara lain untuk masyarakat menengah ke bawah dan juga relokasi pemukiman kumuh yang ada di sekitar Jakarta.
 
Kawasan Blok C-2 dan Blok D-10 di kawasan Kemayoran ini merupakan aset milik negara atas nama Kementerian Sekretariat Negara. Untuk Blok C-2 akan dibangun 3 tower dengan total 1.930 unit dan untuk Blok D-10 akan dibangun 7 tower dengan jumlah total 5.494 unit. Rusun untuk wisma atlet yang akan dibangun ini akan memiliki tipe  36 dengan dua kamar tidur, ruang tamu, dapur, kamar mandi dan tempat cuci jemur. Diperkirakan dalam satu unit akan dihuni oleh 3 orang, sehingga total keseluruhan wisma atlet ini akan menampung  22.272 orang penghuni. 
 
Dengan adanya kontrak penanda-tanganan pembangunan wisma atlet di Kemayoran ini satu tahap persiapan fisik dalam rangka penyelenggaraan Asian Games 2018 sudah terlewati. Sebagaimana diketahui, masalah rencana pembangunan wisma atlet ini sempat menuai masalah, yaitu selain antara jadi tidaknya Pemda DKI berencana membangun, juga sempat menuai tegoran keras dari Presiden OCA Sheikh Ahmad Al Fahad yang dalam bulan Oktober 2015 dan November 2015 mengirimkan surat berturut-turut kepada Pemerintah Indonesia tentang belum adanya langkah nyata menuju pembangunan infrastruktur Asian Games 2018. Beruntung, bahwa kemudian tanggal 5 Januari 2016 dalam rapatnya di Sekretariat Negara (yang dipimpin oleh Mensesneg Pratikno) sudah diputuskan bahwa seluruh keperluan anggaran dan pelaksanaan pembangunan wisma atlet dan renovasi GBK Senayan diserahkan sepenuhnya kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sejak itu, khususnya melalui Satgas Infrastruktur Kementerian PU-PERA, langsung bergerak sangat cepat, sehingga saat Coordination Committe OCA bertemu di Jakarta, maka Menteri PU-PERA Basuki Hadimulyono  dapat mempresentasikan masalah infrastruktur dengan sangat baik, dan OCA sudah mulai mengapresiasi Indonesia meskipun masih dengan catatan harus tetap disiplin dengan waktu penyelesaian. Sehingga, saat nanti OCA akan bertemu lagi di Indonesia tanggal 10 dan 11 Mei 2016, ada sejumlah kemajuan persiapan Indonesia yang dapat dipaparkan. 
 
---------
 
Deputi 5 Bidang Harmonisasi dan Kemitraan merangkap Kepala Komunikasi Publik Kemenpora (Gatot S Dewa Broto, HP: 0811898504, Email: gsdewabroto@gmail.com, Twitter: @gsdewabroto).