Oleh Irvina Falah, Senin, 29 Februari 2016 | 17:48 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 443
Presiden Joko Widodo siang hari ini, Senin, 29 Februari 2016, di Kantor Presiden, Jakarta, memimpin rapat terbatas (ratas) dengan topik bahasan Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ratas ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden pada rapat kerja pemerintah dengan pimpinan BUMN pada bulan Oktober 2015 lalu.
Dalam kesempatan ini, Presiden menyampaikan bahwa BUMN harus didorong untuk mengambil peran sebagai lokomotif penggerak perekonomian nasional. "BUMN jangan pikir untung rugi tapi berikan multiplier effect. Kita ingin BUMN tidak jago kandang, tapi berani serang negara-negara lain untuk kembangkan ekonomi nasional kita," ujar Presiden.
Lebih lanjut, Presiden mengatakan bahwa diperlukan peta jalan (roadmap) untuk menjadikan BUMN sebagai penggerak ekonomi nasional yang kuat dan lincah. Salah satu caranya adalah dengan memperkuat sinergi BUMN.
"Kita ingin peta jalan roadmap yang jelas agar BUMN kita kuat dan lincah, berani bersaing di era persaingan yang kompetitif ,” ucap Presiden.
Presiden meminta agar peta jalan dalam bemtuk holding atau virtual holding dan harus segera diputuskan. “Agar kekuatan BUMN dan kelincahan itu bisa segera dilakukan terutama MEA dan langkah strukturisasi, fokus bisnis,” ucap Presiden.
Presiden juga menggarisbawahi bila diperlukan agar dilakukan resizing ekonomi dan peningkatan budaya kerja. “Agar BUMN kita punya daya saing yang kuat terhadap kompetisi global dan MEA,” ujar Presiden.
Jakarta, 29 Februari 2016
Tim Komunikasi Presiden
Ari Dwipayana
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber infopublik.id