Peringati 61 Tahun KAA, Sahabat Museum KAA Rekrut Relawan

:


Oleh Irvina Falah, Senin, 29 Februari 2016 | 16:15 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 833


BANDUNG, MUSEUM KAA – Jelang peringatan 61 Tahun KAA, Sahabat Museum KAA (SMKAA) mulai merekrut relawan. Para relawan itu nanti tergabung dalam Korps Relawan SMKAA. Korps yang bernaung di dalam SMKAA ini kelak bermitra dengan Museum KAA dalam gelaran acara peringatan. (Lihat: Tautan Formulir Registrasi Relawan Nawasila - SMKAA 2016).
 
“Tahun ini (2016-red) kami menggelar lima program edukasi publik. Di antaranya adalah parade budaya Asia Afrika, kuliah umum Bandung Spirit for Palestine, BHSG (Bandung Historical Study Games-red), temu kangen saksi sejarah KAA, dan senam 5000 anak Asia Afrika,” kata Kepala Museum KAA (MKAA), Thomas A. Siregar kepada Tim Humas SMKAA saat diwawancara pada hari Jumat, (26/02) di Museum KAA – Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika No.65 Bandung.
 
Selama dua pekan, mulai hari Minggu, (28/02) sampai hari Sabtu, (12/03), masyarakat yang berminat dapat mendaftarkan diri dalam jaringan di laman situs Museum KAA. “Nanti calon relawan menerima pembekalan wawasan kebangsaan, Pancasila, Nilai-nilai KAA, dan pengetahuan teknis terkait acara,” imbuh Thomas.
 
Menurut Thomas, menjadi anggota Korps Relawan SMKAA adalah sebuah kehormatan. Sebab, mereka terlibat langsung dalam kepanitiaan MKAA. Pengalaman itu sangat bermanfaat dan berharga, terutama untuk pengembangan kapasitas diri mereka di masa depan. Selain itu, interaksi mereka dalam korps relawan akan membuka kesempatan guna memperluas jejaring persahabatan. 
 
“Akan ada sejumlah pembekalan. Yang utama adalah tentang wawasan kebangsaan. Ini penting bagi calon relawan. Pasalnya, keterlibatan mereka di Museum KAA harus memiliki ruh. Prinsip 'Gotong Royong' adalah ruh kreatif dari sikap seorang relawan untuk terus menjaga 'Api Bandung' agar tetap menyala,” ujar Thomas. (Baca: Relawan Tak Terbatas Ruang dan Angka). 
 
Thomas melanjutkan, enam puluh satu tahun lalu sikap “Gotong Royong” itu telah mempersatukan para pemimpin bangsa Asia Afrika di Kota Bandung untuk mendeklarasikan Dasasila Bandung. Sejak itu, seluruh bangsa Asia Afrika serentak bangkit untuk merdeka dan bergotong royong menciptakan perdamaian dunia. Spirit itu kelak dikenal dunia sebagai Api Bandung. 
 
Sementara itu, dalam sesi wawancara yang sama Logika Anbiya, Koordinator Eksekutif SMKAA (2016-2017) mengatakan, pendaftaran relawan ditutup pada Sabtu, (12/03). Lalu, Administrator SMKAA melakukan penyaringan. Hasilnya diumumkan dalam jaringan pada hari Sabtu, (19/03). Tahap berikutnya adalah pembekalan. Ada dua kali pembekalan, yakni pada hari Sabtu, (26/03) dan Sabtu, (02/04). Semua pembekalan digelar di Ruang Utama Gedung Merdeka.
 
“Rincian tugas tentu akan dijelaskan di masa pembekalan. Lima even besar yang digelar Museum KAA berfokus pada edukasi publik. Contohnya, kami mengemas Nilai-nilai KAA dalam berbagai bentuk edukasi yang menarik,” jelas Logika.
 
Logika menjelaskan, Korps Relawan SMKAA sudah berjalan sejak tahun 2008. Dalam praktiknya, SMKAA senantiasa berusaha untuk berpedoman pada kode etik pengelolaan relawan internasional. Pasalnya, SMKAA sendiri sebagai sebuah komunitas di bawah naungan Museum KAA, sejak didirikan pada tahun 2011 berkomitmen untuk mengacu pada kode etik Sahabat Museum Internasional. 
 
Usai perhelatan ini, SMKAA terbuka luas bagi para relawan. Ada enam belas program edukasi yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan keterampilan mereka. (Baca: 5 Tahun SMKAA, Hujan Prestasi karena Inovasi). 
 
“Nilai tertinggi dari seorang relawan adalah sikap kerelawanan itu sendiri. Ia berada di wilayah yang sangat ideal. Kontribusi terbesar dari seorang relawan adalah waktu. Karenanya, kami sangat menjunjung tinggi prinsip-prinsip itu. Gotong royong adalah 'Bambu Runcing' kita yang sebenarnya,” pungkas Logika.
 
Sumber: Museum KAA