Presiden Jokowi Menerima Kunjungan Menteri Luar Negeri Republik Ceko

:


Oleh Irvina Falah, Kamis, 25 Februari 2016 | 22:11 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 453


JAKARTA- Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Republik Ceko Lubomir Zaoralek di Istana Merdeka, Kamis 25 Februari 2016. Di dalam pertemuan itu, Presiden mengajak Pemerintah Ceko untuk bersama-sama menyebarkan nilai-nilai perdamaian, toleransi dan moderasi. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai pertemuan tersebut kepada wartawan.
 
“Jadi intinya itu tadi yang disampaikan kepada Presiden dan tadi pagi kita bahas berdua tentunya dalam konteks multilateral saling dukung, permintaan dukungan satu sama lain di forum-forum internasional,” kata Retno.
 
Pemerintah Indonesia dalam kesempatan tersebut juga meminta dukungan kepada Republik Ceko untuk pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap dewan keamanan PBB untuk tahun 2019-2020.
 
Sebelum melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Jokowi, Menteri Lubomir sebelumnya telah melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Retno di Kantor Kementerian Luar Negeri yang menghasilkan dua kesepakatan, yang pertama adalah kerjasama bebas visa untuk pemegang paspor diplomatik dan paspor dinas, yang kedua adalah kerjasama untuk melakukan konsultasi bilateral secara rutin.
 
Kedua negara, lanjut Retno, sepakat untuk menghidupkan kembali interfaith dialogue (dialog lintas agama) yang telah ada. “Karena sebelumnya kita memiliki interfaith dialogue dengan Ceko tetapi kemudian sempat terhenti beberapa tahun dan sekarang akan kita hidupkan kembali,” ucap Retno.
 
Di bidang ekonomi, hubungan ekonomi Indonesia dengan Ceko mengalami peningkatan, tetapi potensi yang ada masih dapat ditingkatkan. Untuk tahun 2015 angka perdagangan berada di kisaran USD 260 juta. “Tetapi ini masih sekali lagi belum mencerminkan potensi yang dimiliki oleh kedua negara,” ucap Presiden.
 
Untuk itu, kedua pihak sepakat untuk meningkatkan perdagangan dan juga sepakat dalam konteks Uni Eropa. “Sehingga mungkin dalam beberapa bulan ke depan dengan Uni Eropa sudah akan bisa memulai negosiasi untuk Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement,” ujar Retno.
 
Di bidang investasi, Menlu Ceko memuji langkah yang dilakukan dalam melakukan deregulasi di bidang ekonomi, dimana telah dikeluarkan 10 Paket Kebijakan Ekonomi. Dalam pertemuan itu juga dibicarakan tentang people to people contact, terutama mengenai masalah pertukaran mahasiswa. “Sampai tahun 2015 kita sudah memberikan beasiswa kepada mahasiswa Ceko sebanyak 187 orang,” kata Retno.
 
Tahun ini, lanjut Retno, diberikan 20 beasiswa kepada mahasiswa Ceko. “Melalui kontak mahasiswa semacam ini, maka kita akan dapat meningkatkan people to people contact,” ucap Retno.
 
Selain untuk meningkatkan kerja sama politik, dalam kunjungannya ke Indonesia Menteri Lubomir juga mengusung  kerja sama ekonomi, sosial dan budaya dengan membawa 35 delegasi bisnis yang akan berkunjung ke Yogyakarta setelah dari Jakarta.
 
Persiapan KTT OKI
 
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Retno juga menyampaikan mengenai persiapan Indonesia sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerjasama Islam (KTT OKI) yang akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 6-7 Maret 2016. Isu keamanan yang mengemuka menjadi perhatian serius Menteri Retno dan pemerintah Indonesia yakin bahwa penyelenggaraan KTT OKI akan berlangsung aman. “Kita harus confidence and we have to send a very strong message kepada dunia mengenai apa yang kita lakukan, mengenai stabilitas yang kita coba jaga, dan mengenai keamanan yang terus kita upayakan terjaga,” kata Retno.
 
Terkait jumlah negara yang akan hadir untuk menghadiri KTT tersebut, Retno mengaku pihaknya sampai saat ini masih terus melakukan pendekatan kepada negara-negara sahabat dikarenakan waktu persiapan yang terbilang sempit. Namun Retno yakin bahwa mereka semua berkomitmen secara positif untuk berkontribusi menyelesaikan isu Palestina yang akan menjadi isu utama dalam KTT. “Yang jelas pastinya adalah  Presiden Abbas akan hadir dan juga Sekjen OKI akan hadir dan kita masih terus menunggu beberapa konfirmasi dari negara-negara anggota OKI,” ucap Retno.