Oleh Irvina Falah, Selasa, 16 Februari 2016 | 11:34 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 303
Sesi II Reatreat I ASEAN-US Summit adalah sesi dimana Presiden Amerika Serikat Barrack Obama mengundang tiga CEO ekonomi digital di AS. Sesi ini dilaksanakan di Interactive Gallery, Sunnylands Center & Gardens, California, AS pada hari Senin, 15 Februari 2016.
Ketiga CEO yang hadir itu adalah CEO Microsoft Satya Nadella, CEO IBM Ginni Rometty dan CEO CISCO Chuck Robbins. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang turut hadir dalam pertemuan itu mengatakan bahwa ketiga CEO tersebut memberikan pandangan terhadap isu inovasi dan entrepreneurship.
Pandangan dari tiga CEO tersebut, tutur Menlu Retno Marsudi antara lain menekankan pentingnya penggunaan teknologi untuk melakukan lompatan bagi pemerintah sehingga dapat melayani masyarakat dengan lebih baik serta dapat meningkatkan perekonomian.
Untuk itu, dalam pandangan tiga CEO ditekankan arti penting kemitraan antara pemerintah dengan swasta dalam bentuk Public Private Partnership. Selain itu, para CEO memandang penting regulatory environment.
Terhadap apa yang disampaikan oleh tiga CEO, Presiden Obama secara khusus memberikan pandangan yg diambil dari pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa teknologi harus dapat memberdayakan UMKM dan dapat mempersempit gap pembangunan. Intinya teknologi harus bermanfaat bagi rakyat. Tentunya agar teknologi bermanfaat bagi rakyat maka masalah pendidikan sangat penting artinya
Potensi Ekonomi Digital Indonesia
Indonesia memiliki potensi yang besar di bidang ekonomi digital. Pada tahun 2014, tercatat transaksi e-commerce Indonesia mencapai USD 12 milyar. Ini berarti Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2013 yang berada pada posisi USD 8 milyar. Diprediksi mencapai USD 24.6 milyar pada tahun 2016.
Indonesia memiliki aset untuk mendongkrak industri digital. Antara lain jumlah kelas menengah yang terus meningkat, akses yang lebih besar terhadap teknologi, termasuk smartphones serta populasi pemuda yang sangat progresif. Ratusan start-up tumbuh dalam beberapa tahun terakhir dan terus berkembang.
Indonesia juga telah meluncurkan Roadmap E-commerce Nasional dengan nilai USD 130 milyar dan menciptakan 1000 tecnopreneurs dengan nilai bisnis USD 10 milyar pada tahun 2020. Ini adalah langkah langkah besar untuk mendorong inovasi teknologi sehingga bermanfaat bagi rakyat.
Tim Komunikasi Presiden
Ari Dwipayana
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber infopublik.id