Menpar: Tidak Ada Pembatalan Wisatawan ke Jakarta

:


Oleh Irvina Falah, Jumat, 15 Januari 2016 | 09:24 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 469


Jakarta, 14 Januari 2015 -  Hingga pukul 22.00 WIB Menpar Arief Yahya masih memimpin rapat tim Crisis Center di Kemenpar, Jalan Merdeka Barat, Jakarta. Hasilnya? “Aman! Semua sudah berjalan normal. Tidak ada pembatalan, baik dari maskapai penerbangan, perhotelan, dan travel agent ke Jakarta. Kami sudah mengecek 14 hotel di sepanjang Jalan Thamrin – Sudirman, tidak ada tamu mempercepat check out, semua confidence suasana sudah pulih,” kata Menpar Arief Yahya saat membahas dampak insiden ledakan di Jalan Thamrin itu.
 
Ke-14 Hotel yang sudah dicek antara lain, Sari Pan Pacific, Hotel Indonesia Kempinski, Ibis Tamarin, Grand Hyatt, Fave Hotel, Ar+Hotel, Pullman, Akmani Hotel, Oria Hotel, Mandarin Oriental, Grand Cemara, Hotel Kosenda, Morrisey Hotel dan Amaris Hotel. “Tim Crisis Center sudah mengecek satu per satu, dan sampai pukul 22.00 WIB aman. Mereka sangat percaya bahwa insiden di Thamrin itu sudah lewat, dan tidak berpengaruh sama sekali,” jelasnya.
 
Statemen Menpar Arief Yahya itu dibenarkan oleh Herry Lukman, BOD Sari Pan Pacific Hotel, yang paling dekat dengan tempat kejadian perkara (TKP). “Tamu-tamu tidak ada yang complain, tidak ada yang mempercepat kepulangan, apalagi eksodus? Yang sudah reservasi pun tidak ada yang cancel. Kami senang, polisi mengerahkan pasukan K-9, anjing pelacak yang sudah terlatih dan sangat sensitive terhadap bom, jadi kami merasa yakin,” aku Herry Lukman, saat diinterview oleh Menpar Arief Yahya via hand phone.
 
Bagaimana dengan Great Batam-Bintan? Andy Fong, GM Batam View Hotel
 
Batam yang juga diwawancara langsung oleh Menpar Arief Yahya memastikan, Batam aman. Bahkan, saat ini sedang ramai dengan turis dari Korea dan Singapore. “Mereka nyaman-nyaman saja. Tidak terpengaruh dengan kejadian di Jakarta. Yang harus kita lakukan adalah jangan sembunyi ke dalam, justru kita harus berani promosi gencar ke keluar,” usul Andy Fong.
 
Apa yang terjadi dengan Bali? Destinasi wisata nomor satu di Indonesia, yang didarati 40% dari wisatawan mancanegara. Menpar pun mewawancara Reiner Daulay, pemilik Radana Hotel Kuta. Apa katanya? “Saya monitor detik per detik, sampai dengan mala mini tidak ada cancel sama sekali. Bali sangat aman, dan tidak terpengaruh oleh suasana 5 jam di ibu kota itu. Saya juga mengecek kawan-kawan PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) di Jakarta, suasananya juga oke, aman, kembali normal,” ungkap dia.
 
Reiner juga mengungkapkan, begitu insiden itu terjadi, dia membuat tulisan yang dikirim ke partner dan koleganya di berbagai belahan dunia. Dia jelaskan bahwa Indonesia aman, Bali aman. “Sebagai pelaku industry pariwisata, saya sebarkan info, yang intinya, kita tidak boleh takut. Saya juga menghimbau pada pimpinan negara tetangga, untu tidak perlu mengeluarkan travel warning. Saya kirimkan juga ke semua kawan tidak perlu panik, tidak perlu takut,” paparnya berapi-api.
 
Hal serupa juga ditegaskan oleh Robert Kelsell, Ketua Bali Hotel Association (BHA), yang dikontak Menpar Arief Yahya. “Bali ok, tidak ada cancel, aman-aman saja. Semua berjalan seperti biasa,” sebutnya. Ketua ASITA Jakarta Hasyiana S Ashadi juga menjelaskan, turis-turis asing yang sudah reservasi di hotel-hotel di Jakarta tidak ada yang cancel.
 
Bagaimana suasana di Jogja? Erny Kusmastuty, praktisi perhotelan di Jogja menjelaskan Kota Gudeg yang sering dikenal sebagai Kota Pariwisata itu juga aman-aman saja. Lebih serem melihat stasiun TV yang live menyiarkan insiden Thamrin, daripada suasana yang sesungguhnya. “Sejauh ini aman-aman saja. Tidak ada gejolak apa-apa di Jogja. Saya coba kontak kawan-kawan di Jakarta, mereka cerita kalau peristiwanya hanya terlokalisir di Thamrin saja, satu titik saja,” kata dia.
 
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia, Didien Djunaidi menambahkan, saat ini suasana sudah normal. Karena itu, dia mengingatkan kepada seluruh pelaku industry pariwisata, agar memberi tahu kepada partnernya di luar negeri, bahwa kondisi yang sesungguhnya, bahwa Jakarta aman, Indonesia aman. “Dengan begitu, proses recoverynya bisa lebih cepat,” kata Didien.(*)