- Oleh MC KOTA BANDA ACEH
- Jumat, 22 November 2024 | 15:59 WIB
:
Oleh MC KOTA BANDA ACEH, Sabtu, 21 September 2024 | 10:59 WIB - Redaktur: Juli - 194
Banda Aceh, InfoPublik – Cabang Olahraga (Cabor) Tarung Derajat Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut resmi berakhir.
Penutupan berlangsung di Balee Meusaraya Aceh (BMA) dan dipimpin oleh Pj Wali Kota Banda Aceh, Ade Surya, pada Kamis (19/9/2024).
Acara penutupan ini turut dihadiri oleh Dandim 0101/KBA Kolonel CZi Widya Wijanarko, perwakilan dari Kapolresta Banda Aceh, sejumlah pejabat daerah, serta pengurus Tarung Derajat Aceh. Yang membuat penutupan ini istimewa adalah kehadiran langsung Achmad Drajat, pencipta olahraga bela diri ini.
Pada PON XXI Aceh-Sumut 2024, Cabor Tarung Derajat memperebutkan 21 medali emas dengan partisipasi dari 176 atlet yang berasal dari 22 kontingen.
Jawa Barat berhasil keluar sebagai juara umum di cabor tarung drajat dengan perolehan 5 emas, 6 perak, dan 5 perunggu.
Juara kedua ditempati Bali yang meraih 3 medali emas, 2 medali perak dan 3 medali perunggu.
Sedangkan, Aceh finish di posisi tiga dengan raihan 2 medali emas, 3 medali perak dan 7 medali perunggu.
Medali emas untuk Aceh dipersembahkan dari nomor seni gerak putri oleh pasangan Rika Handayani dan Ella M. Satu medali emas lagi dari kategori seni gharang beregu putra.
Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Banda Aceh Ade Surya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh atlet yang telah bertanding dengan penuh semangat.
Ade Surya memuji sportivitas para atlet yang meski bertarung habis-habisan di arena, tetap saling merangkul dan bersalaman usai pertandingan, menunjukkan sikap profesional serta rasa persaudaraan.
“Selamat kepada para juara, semoga prestasi ini menjadi motivasi untuk terus mengembangkan diri dan meningkatkan performa di masa depan. Masih banyak event yang akan datang, dan kita berharap para atlet dapat kembali mencatatkan prestasi gemilang,” ungkap Ade Surya.
Dengan berakhirnya Cabor Tarung Derajat ini, PON XXI Aceh-Sumut masih menyisakan beberapa pertandingan dari cabang olahraga lain sebelum resmi ditutup di Stadion Utama Sumatra Utara.