- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Minggu, 24 November 2024 | 03:28 WIB
: Tim selam Jatim menjadi delapan emas, tiga perak dan lima perunggu - Foto :Mc.Jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Selasa, 17 September 2024 | 02:46 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 180
Surabaya, InfoPublik - Dewan hakim PB PON XXI akhirnya memutuskan medali emas di nomor 50 m apnea putri menjadi milik peselam Jatim, Angeline Soegiarto.
Keputusan itu membuat pundi-pundi emas Tim selam Jatim menjadi delapan emas, tiga perak dan lima perunggu. Bagi Angeline ini adalah emas PON terakhir setelah mengikuti enam kali penyelenggaraan PON.
Menurut Ketua Umum Pengprov Persatuan Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Jatim, Mirza Muttaqien, pada babak final 50m apnea putri yang digelar di Kolam Tirta Raya, Banda Aceh, Jumat (13/9/2024), peselam DKI Jakarta Joanita Mutiara Hapsari menjadi yang tercepat dengan catatan Waktu 16,90 detik, kemudian di susul oleh atlet Jatim Angeline Soegiarto (17,46).
Dewan juri yang anggotanya berasal dari beberapa provinsi menyatakan kalau Joanita Mutiara Hapsari di diskualifikasi (Dq) karena kepalanya sempat muncul kepermukaan air menjelang finis. Namun kubu DKI Jakarta langsung melayangkan protes dan disetujui oleh dewan hakim cabang olahraga selam. "Kami akhirnya mengajukan banding ke Dewan Hakim PB PON XXI," kata Mirza Muttaqien, Senin (16/9/2024).
Kemudian pada Hari Minggu (15/9/2024) sore sidang digelar oleh pihak Dewan Hakim PB PON. "Setelah pihak Dewan Hakim PB PON mengkaji dan melihat bukti pertandingkan, akhirnya emas dinyatakan milik Angeline (Jatim),"ujar Mirza.
Sedangkan Joanita Mutiara Hapsari dinyatakan diskualifikasi, Sehingga medali emas diraih Angeline Soegiarto (Jatim), medali perak diraih atlet asal Jabar, Salsabila Subekti (17,75) dan perunggu direbut Putu Grecia Wulan Kirani asal Bali (18,45).
Pada kesempatan itu Mirza Muttaqien mengaku bangga dengan perjuangan para atlet yang sudah berhasil meraih prestasi di fin swimming, namun ia berharap emas bisa bertambah di nomor laut. "Untuk selam laut (OBA) kami menarget satu medali emas," katanya.
Saat disinggung siapa atlet yang dibebani target tersebut, Mirza enggan untuk menyebut nama atletnya. "Tidak usah disebut nama atletnya, tapi target kita satu emas,"imbuhnya.
Lebih lanjut Mirza Muttaqien mengatakan, POSSI Jatim akan segera melakukan evaluasi terhadap hasil PON XXI. Menurutnya hingga saat ini Jatim masih lemah di nomor bifin. "Kita bahas dengan pengurus POSSI dan KONI untuk mempersiapkan atlet bifin, selain itu kita juga akan terus menggelar kejuaraan baik tingkat daerah hingga nasional,"jelasnya.
Mirza juga mengucapkan terimakasih atas kerja keras para pelatih yang sudah melakukan perencanaan ddan program latihan. Ia juga berharap program latihan jangka panjang (Puslatda) yang digelar oleh KONI Jatim terus dipertahankan. (MC Jatim/ida-her)