- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Senin, 25 November 2024 | 03:50 WIB
: sumber : data resmi dari ponxxi.acehprov.go.id -Foto :Mc.Jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Jumat, 13 September 2024 | 11:28 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 213
Surabaya, InfoPublik - Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh-Sumut masih terus berlangsung sangat ketat. Kontingen Jawa Timur menunjukkan performa luar biasa terbukti dari dominasi klasemen sementara perolehan medali.
Menurut data resmi dari ponxxi.acehprov.go.id, hingga Jumat (13/9/2024) pukul 08.00 WIB, Jawa Timur sudah mengumpulkan total 173 medali, terdiri dari 64 emas, 55 perak, dan 54 perunggu.
Meski demikian, dominasi Jawa Timur belum sepenuhnya aman. DKI Jakarta dan Jawa Barat terus menempel berkejaran menciptakan persaingan yang semakin menarik untuk diikuti. DKI Jakarta berada di posisi kedua dengan total 178 medali, 61 emas, 62 perak, dan 55 perunggu. Sementara itu, Jawa Barat menguntit di posisi ketiga dengan total 177 medali, terdiri dari 58 emas, 61 perak, dan 58 perunggu.
Di luar Jawa Timur dan dua rival utamanya, tuan rumah Sumatera Utara masih kokoh di posisi keempat dengan raihan total 89 medali, 33 emas, 13 perak, dan 43 perunggu. Sementara itu, Aceh berada di peringkat kelima dengan 30 emas, 23 perak, dan 25 perunggu.
Atas capaian ini Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur, Muhammad Nabil, mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas performa luar biasa yang ditunjukkan para atlet Jawa Timur di PON XXI 2024 Aceh-Sumut.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih, terutama kepada pelatih dan seluruh cabang olahraga yang telah berkontribusi menyumbangkan medali bagi Jawa Timur,” kata pria yang biasa disapa Nabil itu.
Hingga saat ini, Jawa Timur telah mencapai 95 persen dari target medali yang diprediksi sebelumnya. Ia menegaskan bahwa perencanaan matang telah dilakukan untuk setiap cabang olahraga (cabor) dan nomor pertandingan, sehingga hasil-hasil yang diperoleh sesuai kalkulasi.
“Kami sudah membuat hitungan prediktif yang sangat akurat. Hampir tidak ada yang awalnya diprediksi meraih perunggu lalu tiba-tiba mendapatkan emas. Kalau ada yang meraih emas, itu biasanya diprediksi meraih perak sebelumnya,” imbuhnya.
Muhammad Nabil juga menekankan pentingnya koordinasi yang kuat dengan Satgas Aceh dan Satgas Sumut untuk terus memetakan peluang medali di setiap cabor.
“Koordinasi ini sangat penting. Kami bekerja sama untuk memastikan nomor-nomor pertandingan yang potensial untuk diraih. Jika perak bisa jadi emas, kenapa tidak? Dan tentu saja, emas harus kita pertahankan,” ujarnya.
Meski prediksi dilakukan dengan cermat, ia mengakui bahwa beberapa hasil tetap dipengaruhi oleh faktor situasional. Ia mencontohkan cabang olahraga basket yang diperkirakan meraih emas, namun gagal. “Ini bukan karena meleset, tapi karena ada faktor situasional yang terjadi di lapangan,” ucap Muhammad Nabil.
Dengan masih berlangsungnya pertandingan, ia berharap Jawa Timur mampu mempertahankan posisinya di puncak klasemen hingga akhir PON XXI 2024. Menurutnya, persaingan semakin ketat setelah 15 September, ketika lebih dari setengah medali sudah didistribusikan.
“Setelah tanggal 15 September, kita akan mendapat gambaran lebih jelas siapa yang memimpin di tiga besar,”tambahnya.(MC Jatim/ida/eyv)