BMKG dan BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Kelancaran PON XXI Aceh-Sumut 2024

: Luncurkan Wave Drifter hingga Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dilakukan BMKG untuk memastikan kelancaran PON XXI Aceh-Sumut. Foto : BMKG


Oleh Dian Thenniarti, Rabu, 11 September 2024 | 10:13 WIB - Redaktur: Untung S - 349


Jakarta, InfoPublik – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memulai Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di 10 kabupaten di Provinsi Aceh. Langkah ini bertujuan mengurangi dampak potensi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang berlangsung dari 9-20 September 2024 di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.

Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, menjelaskan bahwa prakiraan cuaca menunjukkan potensi hujan selama PON berlangsung. Untuk memastikan kelancaran acara, Pemerintah Provinsi Aceh meminta bantuan dari BMKG dan BNPB.

"OMC ini dirancang untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, yang berpotensi mengganggu jalannya PON XXI Aceh-Sumut," kata Seto, Selasa (10/9/2024).

Kerja sama ini bertujuan meminimalisir curah hujan yang berlebihan agar tidak mengganggu pelaksanaan PON. Menurut Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda di Banda Aceh, potensi curah hujan di wilayah Aceh masih cukup tinggi, yang dapat memicu bencana jika tidak diantisipasi.

Operasi Modifikasi Cuaca di Aceh dilaksanakan atas permintaan Menteri Dalam Negeri dan instruksi dari BNPB. "Operasi ini melindungi atlet, pejabat, dan penonton dari risiko cuaca ekstrem, sehingga PON XXI dapat berlangsung aman dan sukses," tambah Seto.

Plt. Direktur Operasional Modifikasi Cuaca, Budi Harsoyo, menjelaskan bahwa OMC tidak bertujuan menghilangkan hujan sepenuhnya, tetapi mengurangi intensitas hujan yang berpotensi membahayakan, khususnya menjelang upacara pembukaan PON pada 9 September 2024 malam.

Plt. Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca, Endarwin, menambahkan bahwa OMC di Aceh berlangsung selama tiga hari, dari 8 hingga 10 September 2024. Operasi ini dikendalikan dari Pos Komando di Stasiun Meteorologi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh dengan dukungan satu pesawat Cessna Caravan dari PT Smart Cakrawala Aviation.

Peluncuran Wave Drifter

Selain OMC, BMKG bekerja sama dengan Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh dan Stasiun Meteorologi Kelas II Silangit Tapanuli Utara meluncurkan wave drifter untuk memastikan keselamatan dan kelancaran cabang olahraga air di PON XXI 2024.

Peluncuran wave drifter dilakukan di Danau Toba, Kabupaten Toba, dan pantai Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, dari 8 hingga 16 September 2024. Alat ini memantau kondisi perairan, termasuk tinggi gelombang, suhu air, tekanan udara, serta arah dan kecepatan angin.

Data real-time yang dihasilkan akan digunakan untuk perencanaan dan pelaksanaan cabang olahraga air seperti ski air dan selancar ombak, memastikan keselamatan para atlet. Informasi ini sangat penting untuk mengidentifikasi potensi risiko akibat perubahan kondisi perairan yang tidak terduga.

BMKG berharap dukungan teknis ini tidak hanya bermanfaat bagi atlet dan penyelenggara, tetapi juga melibatkan masyarakat sekitar untuk menjaga alat ini demi kesuksesan PON XXI Aceh-Sumut 2024.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 15 November 2024 | 13:28 WIB
Menaker Apresiasi Komitmen Huawei Kembangkan Talenta Digital dan Tenaga Kerja Lokal
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 15 November 2024 | 13:27 WIB
Kementerian PANRB Dorong ASN Muda Jadi Agen Perubahan
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 15 November 2024 | 11:20 WIB
Presiden Prabowo dan PM Australia Albanese Bahas Kemitraan Strategis di Peru
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 15 November 2024 | 10:41 WIB
Menteri PANRB dan BPK Sinergikan Tingkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 15 November 2024 | 08:44 WIB
Kemenhub Dorong Pengelolaan Pelabuhan Berkelanjutan dengan Aplikasi SIRANI
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 15 November 2024 | 08:39 WIB
12 Negara Anggota IMO Tinjau Implementasi Maritime Single Window di Bali