:
Oleh MC PROV ACEH, Kamis, 22 Agustus 2024 | 16:53 WIB - Redaktur: Juli - 126
Banda Aceh, InfoPublik - PON 2024 akan menjadi edisi perdana yang melibatkan dua provinsi (Aceh dan Sumatra Utara) sekaligus sebagai tuan rumah penyelenggara. Bagi Provinsi Aceh sendiri, ini merupakan pertama kalinya menggelar ajang olahraga nasional empat tahunan.
Aceh akan menjadi tuan rumah untuk 33 cabang olahraga, 20 cabang olahraga akan diselenggarakan di Banda Aceh, dan selebihnya digelar di 10 kabupaten/kota lainnya. Termasuk di Sumut Medan juga dilaksanakan dengan yang sama, namun berbeda cabor.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua harian III PON Wilayah Aceh, Iskandar, pada Diskusi persiapan PON XXI Aceh-Sumut: Dorong Prestasi Atlet di Tengah Syariat Islam, lewat Zoom Forum Merdeka Barat 9, Rabu (21/8/2024).
Pemprov Aceh telah menyediakan lahan seluas total 240 hektare di 10 kabupaten/kota. Salah satunya adalah kompleks Stadion Harapan Bangsa di Lhong Raya, Kota Banda Aceh, yang akan digunakan sebagai lokasi pembukaan PON 2024 pada 8-20 September 2024.
Iskandar menambahkan, penyelenggaraan PON XXI juga membawa berkah tersendiri bagi masyarakat Aceh. Sebagai contoh Stadion Harapan Bangsa, yang akan menjadi venue utama untuk pembukaan PON, berada di lokasi strategis di tengah pemukiman masyarakat.
Menurut Iskandar, saat ini stadion ini tak hanya menjadi pusat kegiatan olahraga tetapi juga menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Aceh.
“Stadion Harapan Bangsa, sebagai venue utama, sudah hampir siap dengan hanya sedikit finishing yang perlu dilakukan. Stadion ini, sudah seperti Senayan yang dipenuhi masyarakat setiap akhir pekan, akan kami tata lebih baik lagi karena ini adalah investasi yang sangat berharga,” jelasnya.
Pentingnya venue yang berkualitas tidak hanya untuk penyelenggaraan PON tetapi juga untuk manfaat jangka panjang bagi Aceh. Iskandar menekankan Stadion Harapan Bangsa akan menjadi peluang bagi Aceh untuk kompetisi dan pembinaan atlet.
“Kami menyambut gembira jika venue ini dapat dilanjutkan sebagai pusat pelatihan nasional (pelatnas). Kami akan menyusun strategi agar event olahraga berlangsung di venue yang tersedia, meningkatkan pendapatan asli daerah, dan menciptakan efek ganda bagi ekonomi lokal,” ujar Iskandar.
Di samping itu, Iskandar juga menggarisbawahi pentingnya penyelenggaraan PON XXI dalam membantu UMKM di Aceh. Untuk itu, pihaknya telah mengkonsolidasi Dinas Koperasi dan UMKM Aceh agar pesta olahraga nasional ini dapat menjadi sarana bagi UMKM untuk berkontribusi dan mengambil manfaat ekonomi.
“Pada prinsipnya, semua masyarakat yang membuka usaha kami ajak serta,” katanya.
Lanjut dia, dengan semua persiapan dan komitmen yang telah dilakukan, Iskandar berharap PON XXI akan menjadi tonggak sejarah bagi penyelenggaraan acara olahraga di Indonesia. Termasuk dapat membuat para peserta hingga wisatawan yang hadir terkesan terhadap Aceh.
“Kami siap menjadi tuan rumah yang baik dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi semua peserta dan pengunjung. Semoga sukses PON ini tidak hanya menciptakan prestasi olahraga tetapi juga memberikan dampak positif bagi ekonomi kerakyatan dan memperkuat hubungan sosial di masyarakat,” tutupnya.
Dikatakan, Aceh sebagai Serambi Mekkah yang menerapkan syariat Islam akan terbuka bagi masyarakat yang berkunjung ke Aceh, dan menjadi penghalang untuk berprestasi dan olahraga di Aceh.
Hadir Narasumber lainnya, Surono, Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Mayjen TNI Purn. Suwarno, Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah PON XXI Aceh-Sumut. (mc aceh/adi)