:
Oleh Taofiq Rauf, Minggu, 20 Februari 2022 | 22:40 WIB - Redaktur: Untung S - 185
Jakarta, InfoPublik – Kondisi pandemi COVID-19, menjadikan Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi), harus melakukan terobosan dalam mengaplikasikan program kerjanya.
Hal itu, ditegaskan Ketua Umum PP Pordasi, Triwatty Marciano, saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas), Sabtu (19/2/2022) di Palembang, Sumatera Selatan.
Rakernas yang digelar hingga Minggu (20/2/2022) itu dilakukan secara daring dan luring dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Meski begitu, Triwatty mengapresiasi upaya pelaku olahraga berkuda di tanah air yang tetap berusaha melakukan pembinaan olahraga, walau pandemi belum usai.
“Pandemi COVID-19 tidak pernah menyurutkan kita semua melakukan pembinaan olahraga berkuda di daerah masing-masing,” katanya seraya berharap terobosan pembinaan yang lebih banyak serta berkualitas.
Pada kesempatan tersebut, Ia pun mengungkapkan jika berkuda akan kembali dipertandingkan dalam gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 di Aceh dan Sumatera Utara.
Hal itu, akan menjadi motivasi daerah untuk menyiapkan kontingennya masing-masing. Adapun yang akan dipertandingkan adalah cabang Equestrian di Sumatera Utara, dan cabang pacu di Aceh. Sementara komite Horsback Archery (HBA) dan Polo juga dipertandingkan meski sebagai eksibisi PON XXI.
Saat yang sama Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Gubernur Sumsel yang telah memfasilitasi Rakernas Pordasi Tahun 2022. Dukungan baik tersebut dikatakannya tentu harus diikuti dengan prestasi.
“Besar harapan saya, dukungan kepala daerah yang besar kepada olahraga prestasi, itu menjadi cambuk untuk mengembangkan olahraga prestasi,” katanya.
Terkait keikutsertaan dalam PON XXI/2024 di Aceh – Sumut, Marciano berpesan agar PP Pordasi mempersiapkannya dengan baik. Mengingat olahraga berkuda absen dipertandingkan pada PON XX/2021 di Papua, maka yang menjadi rujukan pelaksanaan adalah PON IXX/2016 di Jawa Barat.
Ia pun mengingatkan pentingnya peningkatan kualitas kuda lokal yang menjadi tugas Komisi Peternakan PP Pordasi.
“Komisi peternakan memegang peran yang sangat penting untuk bagaimana kualitas kuda Indonesia ke depan, semakin baik,” pesannya.
Namun begitu, katanya, sasaran utama untuk peningkatan kualitas adalah mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan, dan juga melakukan persiapan berbagai event yang akan datang.
Ditambahkan Marciano, Komisi Equestrian mendapatkan tugas khusus karena dipertandingkan pada multievent internasional. Oleh karenanya, Ketum KONI Pusat meminta agar atlet-atlet Equestrian dipersiapkan dengan baik agar dapat ikut serta dan bahkan berprestasi di kancah internasional.
“Dalam Rakernas itu saya harapkan menjadi salah satu bahan yang dibahas secara mendalam agar ke depan Indonesia dapat dibuat bangga oleh atlet-atlet berkudanya,” kata Ketum KONI Pusat.
Pada kesempatan itu, Ketum KONI Pusat mengapresiasi pedoman protokol kesehatan yang dibuat PP Pordasi dalam Rakernas kali ini. Seluruh pelaku olahraga berkuda diharapkan oleh Ketum KONI Pusat dapat mengacu serta menerapkan pedoman protokol kesehatan.
Ia pun mengajak masyarakat olahraga berkuda bersatu meningkatkan prestasi, yang sempat masuk 10 besar olahraga berprestasi di tanah air, namun kemudian merosot.
“Kita nggak bisa menyerahkan tanggung jawab ini kepada Ketua Umum Pordasi saja, tetapi kita harus mencari rumusan,” ajaknya.
Herman bangga dengan olahraga berkuda yang memerlukan kedekatan manusia dan hewan. “Rencananya untuk memasukkan itu di muatan lokal ke sekolah-sekolah, esensinya membuat manusia dekat dengan hewan. Saya berterima kasih Rakernas ini diselenggarakan di sini,” katanya.
Foto: Istimewa