:
Oleh MC PROV ACEH, Jumat, 9 Oktober 2020 | 11:46 WIB - Redaktur: Tobari - 234
Jakarta, InfoPublik – Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah melakukan pertemuan dengan Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman untuk membicarakan hasil pertemuannya dengan Menpora Zainudin Amali, Rabu (7/10).
Khususnya terkait kesiapan Aceh jadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 bersama dengan Sumatra Utara (Sumut).
“Saya laporkan kemarin (Rabu) diterima Menpora berkaitan kesiapan Aceh jadi tuan rumah PON 2024 bersama Sumut, beliau merespon sangat positif. Dan saya bilang akan bersilaturahmi dengan Ketua KONI pusat,” kata Plt Gubernur Aceh di Kantor KONI Pusat, Senayan, Jakarta, Kamis (8/10/2020).
Plt Gubernur Aceh didampingi Ketua Umum KONI Aceh Muzakir Manaf, Ketua Harian KONI Aceh Kamaruddin Abu Bakar, Sekretaris KONI Aceh M. Nasir, perwakilan Dispora Aceh Teuku Bustaman serta Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh Almuniza Kamal.
Kepada Ketua Umum KONI Pusat, Nova menjelaskan berbagai persiapan Aceh menyambut PON 2024 serta komitmen Aceh dan Sumut untuk menjadi tuan rumah PON dengan persiapan matang dan terstruktur.
“Untuk teknis komitmen cabang Olahraga (cabor) serta tempatnya, sudah dipersiapkan untuk PON tahun 2024 nanti. Namun, kita harus melakukan pemanasan terlebih dahulu dalam bentuk Porwil, sehingga saat PON kita sudah siap,” katanya.
Nova menjelaskan, selain persiapan pembangunan venue pada lahan 116 Hektar yang terletak di Aceh Besar, Pemerintah Aceh juga akan segera memasukkan anggaran yang akan dipergunakan untuk keperluan penyelenggaraan PON XXI nanti. Hal itu sesuai dengan permintaan Kemenpora.
Pada akhir pertemuan, Nova kembali mengingatkan agar KONI Pusat memberikan dukungan kepada Pemerintah Aceh agar Surat Keputusan (SK) penetapan Aceh dan Sumut sebagai tuan rumah PON XXI segera diterbitkan oleh Menpora.
Hal senada juga disampaikan Ketua Umum KONI Aceh Muzakir Manaf (Mualem). Pada kesempatan itu, Mualem juga meminta agar Kemenpora bersama-sama dengan KONI segera mengeluarkan SK penetapan Aceh dan Sumut sebagai tuan rumah PON XXI.
Itu disampaikan Mualem saat dimintai pendapat dan tambahan saran oleh Plt. Gubernur Nova Iriansyah terkait percepatan dan persiapan Aceh dan Sumut menyambut PON XXI.
Sementara, Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman menyambut baik dan mengapresiasi Pemerintah Aceh yang sangat bersemangat mempersiapkan diri sebagai tuan rumah PON XXI.
“Saya rasa penyelenggaran PON di Aceh menjadi yang sangat baik, karena sudah melakukan persiapan dan perencanaannya sangat baik,” katanya.
Untuk itu, ia berharap nanti Aceh membuat venuenya yang berstandar internasional. Karena, kata dia, jika nanti ada event standar internasional sudah ada venuenya.
Namun, ia meminta Pemerintah Aceh segera menyusun anggaran untuk keperluan pelaksanaan PON nanti. Karena hal itu sesuai dengan permintaan Menpora.
“Menpora meminta ketegasan masalah anggaran. Karena pelaksanaan PON selama ini berjalan, diberikan kepada satu provinsi yang siap membangun venuenya,” katanya.
Apabila jika sudah siap dengan masalah anggaran, katanya, pihak KONI Pusat akan mendorong Menpora untuk segera mengeluarkan SK penetapan Aceh bersama Sumut jadi tuan rumah PON XXI.
Seperti diketahui, PON XXI Aceh-Sumut dipastikan akan tetap digelar pada tahun 2024 atau sesuai dengan jadwal Olimpiade. Hal itu berdasarkan hasil keputusan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI 2020 secara virtual pada 27 Agustus 2020.
Jadwal pelaksanaan dan kesiapan PON XXI menjadi pembahasan pada Rakernas KONI 2020. Provinsi Aceh dan Sumut sebelumnya sempat mengusulkan agar PON XXI digelar empat tahun berikutnya, yakni pada tahun 2025 sehubungan dengan adanya SK KONI Pusat tentang penundaan PON Papua ke 2021.
Namun, penangguhan PON Papua 2021 ternyata tak memengaruhi pelaksanaan PON XXI karena hal tersebut merupakan kejadian luar biasa. Dengan demikian, PON Aceh-Sumut tetap digelar pada 2024 sebagaimana tahun Olimpiade Paris digelar.
Untuk cabang olahraga yang dipertandingkan di PON XXI akan tetap mengikuti Aceh dan Sumut selaku tuan rumah bersama PON XXI.
Rencananya, akan ada total 56 cabang olahraga yang dipertandingkan, dengan masing-masing provinsi mempertandingkan 28 cabor.
Adapun cabang olahraga yang belum pernah dipertandingkan, lanjut Suwarno, harus terlebih dahulu melakukan eksibisi di PON Papua agar bisa dimasukkan di PON XXI.(hms/toeb)