:
Oleh MC PROV ACEH, Minggu, 8 April 2018 | 16:11 WIB - Redaktur: Tobari - 374
Sabang, InfoPublik - Pemerintah Kota Sabang menggelar Rapat Koordinasi dan Silaturrahmi KONI Provinsi se-Indonesia, dalam rangka bidding Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 di halaman Kantor Walikota Sabang, Sabtu (7/4).
Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan, pada awalnya Provinsi Aceh sangat berkeinginan menjadi tuan rumah tunggal untuk pelaksanaan PON 2024 nanti. Bahkan impian itu telah menguat untuk PON ke-20 tahun 2020.
"Namun Aceh kalah bersaing dengan Papua, sehingga akhirnya kami harus menunggu empat tahun lagi untuk dapat mencalonkan diri sebagai tuan rumah," ungkapnya.
Menurutnya, terpilihnya Papua sebagai tuan rumah PON ke-20 nanti tentu bisa dimaklumi, sebab Papua belum pernah menjadi tuan rumah pagelaran olahraga itu. Lagi pula, PON ke-18 tahun 2012 pelaksanaannya sudah di Pulau Sumatera, yaitu di Riau.
"Karena itu kami sebenarnya memaklumi kalau PON ke-20 berlangsung di Papua. Namun untuk PON ke-21, kami bertekad untuk terpilih sebagai tuan rumah. Untuk itu, kami mencalonkan diri menjadi tuan rumah untuk PON tahun 2024," tuturnya.
Namun pada saat bersamaan, ia mendengar kalau Sumatera Utara juga punya keinginan yang sama. Hal itu kemudian membuat pihaknya berpikir, karena dua daerah ini sangat dekat satu sama lain, baik secara geografis, secara kultural, secara histori, sosial ekonomi maupun secara emosional.
"Alangkah baiknya jika kita bisa maju bersama dengan kelengkapan sarana dan fasilitas yang kita miliki. Untuk itu, Aceh bersama sama Sumatera Utara kemudian sepakat untuk bersama-sama mencalonkan diri menjadi tuan rumah pelaksanaan PON XXI/2024," jelasnya.
Gubernur Aceh kemudian mempertimbangkan kemungkinan tampil bersama, tentu peluang terpilih akan sangat besar. Lagipula, dengan tampil sebagai tuan rumah bersama tentu akan melahirkan sejarah baru, karena ini pertama kalinya dua provinsi bersatu menyelenggarakan satu event olahraga terbesar tingkat nasional.
"Kami yakin, acara itu pasti memberi multiplier effect ke berbagai sektor. Provinsi Aceh dan Sumut pun bertekad menjadikan PON tahun 2024 sebagai event olahraga nasional tersukses di Indonesia," katanya.
Tujuan Pemerintah Aceh mengajukan diri sebagai tuan rumah PON sebenarnya tidak lain untuk menunjukkan betapa Aceh sangat antusias membangun olahraga negeri.
Sejak beberapa tahun lalu pihaknya telah menyiapkan berbagai sarana olahraga sesuai standar nasional. Ditambah lagi dengan sarana yang ada di Sumut, maka tak pelak lagi, dua daerah ini tentu layak menjadi ruan rumah pada event PON nanti.
"Bagi kami, tampil sebagai tuan rumah PON tidak sekedar menjadi penyelenggara saja, tapi kami ingin menunjukkan bahwa Aceh bagian tak terpisahkan dari NKRI. Aceh kini telah menjadi daerah yang damai, serta siap menjadi tuan rumah untuk event-event nasional dan internasional," jelasnya.
Gubernur Aceh juga mengumumkan pada 29 Juli nanti, dari titik Km 0 (nol) Kota Sabang akan berlangsung kegiatan Aceh Marathon yang diikuti ribuan pelari nasional dan internasonal.
"Event itu menjadi gambaran kuatnya semangat kami memajukan olahraga di negeri kita sekaligus menunjukkan betapa antusiasnya para wisatawan berkunjung ke Aceh, khususnya ke Pulau Weh ini," sebutnya.
Untuk itu, Gubernur Aceh berharap dukungan KONI dari berbagai wilayah di Tanah Air guna memastikan Aceh dan Sumut terpilih sebagai tuan rumah pada PON ke-21 nanti.
Di tempat yang sama, Gubernur Sumatra Utara Tengku Eri Nuradi yang diwakili oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Baharuddin Siagian mengatakan keinginan antara Sumut dan Aceh untuk menjadi tuan rumah PON ke-XXI/2024 sudah muncul sejak dua tahun yang lalu.
Berbagai pertemuan-pertemuan informal pun sudah dilaksanakan seperti menyepakati Memorarium of Understanding (MoU) pada bulan November 2017.
Setelah itu, pihaknya berkunjung ke berbagai provinsi untuk meyakinkan keinginan kedua daerah ini untuk sungguh-sungguh menjadi tuan rumah PON tersebut.
"Tadi kita sudah bersama-sama memberikan tanda tangan, komitmen disurat pernyataan, ini membuktikan begitulah olahraga bisa menyatukan, bisa mengumpulkan yang berserak dan bisa menjalin silaturrahmi sehingga indonesia bisa maju," ungkapnya. (Wan/Ri/toeb)