- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Selasa, 5 November 2024 | 18:59 WIB
: Ilustrasi foto perajin sedang membatik. Infopublik/Agus Siswanto
Oleh Eko Budiono, Senin, 27 November 2023 | 13:59 WIB - Redaktur: Untung S - 96
Solo, InfoPublik - Kampung Batik Laweyan menjadi salah satu pusat batik yang tertua dan terkenal di Kota Solo setelah Kampung Batik Kauman. Kampung itu memiliki luas area 24.83 hektare dan berpenduduk kira-kira 2500 orang, di mana sebagian besar penduduknya bekerja sebagai pedagang ataupun pembuat batik.
Seperti dilansir laman pariwisatasolo.surakarta.go.id, Kampung Batik Laweyan sudah menjadi ikon batik Solo sejak abad ke-19 ketika asosiasi pedagang pertama kalinya dibentuk yaitu Sarikat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh Haji Samanhudi pada 1912.
Hingga sekarang, 250 motif batik khas Kampung Batik Laweyan sudah dipatenkan.
Berbeda dengan Batik Kauman yang cenderung berwarna gelap dan motif klasik, Batik Laweyan lebih menawarkan batik warna lebih terang.
Selain memiliki sejarah sebagai kota batik tertua, gaya arsitektur kampung batik juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Dinding tinggi dan gang-gang sempit menjadi karakter khas kampung batik ini. Bangunan rumah pedagang batik Laweyan banyak dipengaruhi oleh arsitektur Jawa, Eropa, Cina dan Islam. Bangunan mewah itu menjadi ciri kejayaan saudagar batik asli pribumi Laweyan pada masa itu dan dikenal dengan sebutan “Gal Gendhu”.
Tak hanya berjualan batik, Kampung Batik Laweyan juga menawarkan paket wisata workshop membuat batik.
Berdasarkan pantauan InfoPublik pada Minggu (26/11//2023 dan Senin (27/11/2023), terdapat puluhan lokasi penjualan baju batik di Laweyan.
Sejumlah orang juga terlihat membeli baju batik.
Sebelumnya, penuturan salah satu pedagang batik di Jalan Sidoluhur Kampung Batik Laweyan, Ibu Tri, Piala Dunia FIFA U-17 ikut menambah penjualan baju batik.
"Umumnya anak-anak dari Sekolah Sepak Bola (SBB) yang banyak membeli baju batik," kata Ibu Tri kepada InfoPublik, di Kampung Batik Laweyan, Minggu (26/11/2023).
Sementara itu, laga semifinal Piala Dunia U-17 akan dilangsungkan Selasa (28/11/2023) di Stadion Manahan Solo, mempertandingkan Argentina melawan Jerman pada pukul 16.30 WIB. Kemudian dilanjutkan Prancis melawan Mali pada pukul 19.00 WIB.
Keempat tim itu akan berebut tiket babak final yang juga akan digelar di Stadion Manahan Solo pada Sabtu (2/12/2023). Buat tim yang kalah di semifinal, mereka akan dipertandingkan untuk perebutan juara ketiga pada Jumat (1/12/2023).