Timnas Indonesia U-17 Siap Menghadapi Panama

: Direktur Teknik Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Indra Sjafrie (kiri) dalam konferensi pers di Information Center, Grand Swis-Bell Hotel Darmo, Surabaya, Sabtu (11/11/2023)/Foto: InfoPublik/Amiri Yandi


Oleh lsma, Minggu, 12 November 2023 | 06:55 WIB - Redaktur: Untung S - 203


Surabaya, InfoPulik - Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-17 siap menghadapi Panama dalam laga kedua Grup A Piala Dunia U-17 2023. Indonesia akan berhadapan dengan Panama di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada 13 November 2023 mendatang.

Direktur Teknik Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Indra Sjafrie, mengatakan kondisi pemain sangat siap untuk berjumpa Panama. Tidak ada pemain yang cedera walau beberapa pemain terlihat mengalami masalah pada duel lawan Ekuador.

"Tidak ada satu pun yang cedera. Semua, sore ini (Sabtu, 11/11/2023) dalam latihan dengan kondisi baik. Terakhir recovery, dan besok siapkan game plan lawan Panama," ucap Indra Sjafrie yang biasa disapa Coach Indra dalam konferensi pers di Information Center Kominfo, Grand Swis-Bell Hotel Darmo, Surabaya, Sabtu (11/11/2023).

Meski demikian, Coach Indra meminta seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk tidak membebani pemain Timnas Indonesia U-17 untuk meraih kemenangan. Tujuannya tentu agar para pemain bisa keluar dari zona tidak nyaman mereka ketika bermain.

Coach Indra juga mengingatkan bahwa dirinya tidak ingin ada perbedaan status antara pemain lokal dan keturunan di Timnas Indonesia U-17. Menurutnya, semua pemain punya status sama, yakni pemain Timnas Indonesia.

Seperti diketahui, dalam skuad Timnas Indonesia U-17, ada tiga pemain dengan darah campuran. Tiga pemain itu adalah Ji Da Bin (Indonesia-Korea Selatan), Welber Jardim (Indonesia-Brasil), dan Amar Brkic (Indonesia-Jerman).

Dari tiga pemain tersebut, dua pemain berstatus diaspora. Amar Brkic bermain untuk TSG Hoffenheim di Jerman. Welber Jardim bermain untuk Sao Paolo di Brasil.

Dulu, publik sering membedakan antara pemain lokal dengan pemain naturalisasi. Belakangan, istilah itu berkembang. Kini, muncul istilah pemain keturunan dan pemain diaspora.

"Saya tidak mau membeda-bedakan pemain seperti itu. Jangan lagi gunakan bahasa pemain keturunan. Kalau mereka sudah punya paspor Indonesia, jangan lagi diberi embel-embel dia pemain keturunan. Dia punya hak untuk membela Indonesia. Dia pemain Timnas Indonesia," tegas Coach Indra.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Selasa, 12 November 2024 | 17:29 WIB
FTBI 2024 Jadi Upaya Melestarikan Bahasa Daerah di Jatim
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 8 November 2024 | 03:03 WIB
Kampung Tematik: Wujud Pengembangan Ekonomi Sirkular Berkelanjutan di Surabaya
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Kamis, 7 November 2024 | 17:15 WIB
Diskominfo Jatim Gelar Rapat Evaluasi Penilaian Kesadaran Keamanan Informasi
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Kamis, 7 November 2024 | 11:59 WIB
Pj Sekdaprov Jatim, Soroti Peningkatan Administrasi dan Implementasi Roadmap ETPD
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Kamis, 7 November 2024 | 11:10 WIB
OJK Jatim Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan pada 162.934 Warga
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Kamis, 7 November 2024 | 05:54 WIB
Kadispendik Surabaya: Guru Sudah Dilengkapi Metode Pembelajaran Inovatif dan Kreatif